MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM–Kepala Distrik Dataran Isim angkat bicara tentang formasi CPNS 2018 yang sudah diumumkan oleh Badan Kepegawaian Daerah dan Sumber Daya Manusia (BKDSDM) Kabupaten Manokwari Selatan.
Kepala Distrik Dataran Isim Agustinus Iba, Senin (28/9/2020) menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap kuota Orang Asli Papua (OAP) 80 persen, yang menurut dia, sangat tidak merata. Sehingga menyebabkan pemalangan dan pengrusakan kantor Distrik Dataran Isim. “Apakah titik kesalahan ada di kepala distrik. Untuk itu saya meminta Kepala BKDSDM untuk menjelaskan letak permasalahan dimana?
Padahal tugas saya sebagai kepala distrik sudah menyerahkan data pencaker putra-putri OAP yang ikut tes di Isim ke BKD, namun kenyataan orang dari luar yang lolos menggantikan putra putri asli Isim. Sebanyak 18 orang ini dari mana,” tanya Agustinus kepada klikpapua.com di kediaman Pjs Bupati Mansel, samping penginapan Srikandi.
Sedangkan lanjut Agustinus, honorer yang bertugas bertahun-tahun di Isim seperti guru, tenaga kesehatan dan honor di kantor distrik tidak diakomodir. “Ini merupakan bagian dari “pembunuhan SDM” karena kami 2 distrik Tahota dan Isim hanya sebagai titipan untuk melengkapi persyaratan pemekaran,” tuturnya.
Lebih jauh dijelaskan seperti contoh, di Distrik Tahota mereka yang tes sebanyak 39 orang dan lolos hanya satu orang. “Anehkan, terus ambil kuota dari Tahota itu dari mana, jadi saya mengajak untuk belajar dari kesalahan, untuk menemukan permasalahan jangan lempar batu sembunyi tangan, makanya kita distrik yang kena imbasnya, sehingga ade-ade pencaker dan masyarakat menilai kita tidak bertanggung jawab,” terangnya. “Kami minta tidak ada komitmen-komitmen yang lain lagi, saya meminta solusi jawaban tepat bagi adik-adik ini,” tambahnya.
Terpisah, Ibrahim Iba, salah satu pencaker menunjukkan surat pernyataan pencaker Distrik Tahota dan Isim. Berikut ini pernyataannya “Kami pencaker Distrik Tahota dan Isim berkomitmen: Pertama, Kuota 300 Orang Asli Papua (OAP) kami Distrik Dataran Isim dan Tahota meminta Bupati dan BKD agar dibagikan secara merata ke 6 distrik yakni setiap distrik berhak mendapatkan 50 kuota. Oleh sebab itu kami Distrik Isim dan Tahota meminta 100 kuota yang harus dijawab di formasi 2018. Kedua, apabila aspirasi kami ini tidak segera dijawab di formasi 2018 maka kami pencaker dari Distrik Dataran Isim dan Tahota akan mengambil tindakan yang keras yakni : Pemutusan akses jalan dan membakar 2 kantor distrik. Kami Panwaslu Distrik Isim dan Tahota serta seluruh panitia pemilihan bupati dan wakil bupati periode 2020 – 2025 siap mengundurkan diri. Kami masyarakat Dataran Isim dan Tahota tidak akan mengikuti pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2020.”
Kepala BKDSDM Kabupaten Manokwari Selatan, Adolof Kawei saat dikonfirmasi di kediamannya menuturkan, aspirasi yang diserahkan para pencaker dari Distrik Dataran Isim dan Tahota merupakan hak mereka untuk disampaikan, agar pemerintah melihat hal itu. “Dan saya sebagai eksekutor atau pelaksana lapangan.
Kami pun menerima mereka dengan hati baik, aspirasi mereka yang diberikan kepada saya sebagai pelaksana lapangan akan saya lanjutkan di bupati,” ucapnya. “Berkaitan dengan tuntutan mereka merupakan catatan bagi saya sebagai pelaksana lapangan yang ditujuk oleh bupati,” sambungnya. (eap)