BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw memberikan pesan peringatan perusahaan gas alam cair BP Tangguh, untuk tidak semena – mena memberhentikan tenaga kerja lokal, sementara tetap merekrut dari luar daerah.
“Saya juga minta kepada BP, jangan PHK kami punya anak-anak, lalu terima dari luar, itu saya sama sekali tidak setuju,” tegas Bupati Petrus Kasihiw pada acara wisuda siswa P2TIM angkatan VI, di Kampus P2TIM, Distrik Bintuni Timur, Rabu (19/8/2020).
Bupati menegaskan akan menempatkan petugas pengawas dari Dinas Tenaga Kerja di Babo, guna memantau arus tenaga kerja yang keluar masuk lokasi project Tangguh LNG. “Saya akan selektif di Babo, saya akan pasang orang di Babo, staf dari Dinas Tenaga Kerja, kita lihat ini yang datang siapa,” ujarnya.
Menurut Kasihiw kedepan bukan saja peluang tenaga kerja di Tangguh LNG, melainkan ada juga proyek Kawasan Industri dan Gering Oil di wilayah Distrik Sumuri, yang akan berjalan. Sehingga perlu pengawasan yang ketat terkait rekrutmen tenaga kerja.
Pasalnya, terkait aset tenaga kerja, Teluk Bintuni sudah menyiapkan yakni lulusan P2TIM, yang sudah mencapai hampir 600 orang dari angkatan 1 sampai VI.
Tenaga kerja tersebut memiliki kualifikasi yang mumpuni di bidang industri dan Migas, untuk itu wajib bagi seluruh perusahaan yang ada di Teluk Bintuni dan Papua Barat memakai tenang kerja lokal.
Bukan itu saja, Bupati Pit (sapaan) juga meminta Gubernur Papua Barat Seminggu Mandacan untuk turut membantu meminta perusahaan – perusahaan yang ada di wilayah kerjanya, agar merekrut tenaga kerja lokal. “Pesan dari kami kepada bapak gubernur bantu – bantu kami, supaya bikin surat sepanggal tegur – tegur perusahaan (rekrut tenaga kerja lokal) kalau bupati mungkin garudanya kecil, gubernur garudanya lebih besar lagi,” pesannya. (at)