Investor Swasta Siap Keluarkan Rp 38 Triliun untuk Bangun Rel Perkeretaapian di Papua Barat

0
disampaikan Bisnis Developer Investor Swasta, Rio Chandra Negara. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Investor swasta hadir untuk menanggulangi pembanguanan infrastruktur jalur rel kereta api Sorong-Manokwari di Provinsi Papua Barat,  dengan menggandeng investor dalam negeri dan lokal. Investor swasta ini siap mengeluarkan anggaran sebesar  Rp 38 triliun untuk jalur rel kereta sepanjang 500 km, dengan murni memakai dana swasta.
Hal ini disampaikan Bisnis Developer Investor Swasta, Rio Chandra Negara saat ditemui usai melakukan pertemuan terbatas bersama Gubernur Papua Barat di Swiss Belhotel, Jumat (19/6/2020). Menurut Rio, dana pembangunan jaur rel perkeretapian ini murni gunakan dana swasta. Artinya tidak memakai APBN maupun APBD. “Karena swasta ini ada konsep sebuah yayasan dan dananya sudah berada di Indonesia,” ujarnya.
Pihaknya menawarkan  pendanaan proyek  dengan konsep pembangunannya bersifat BOT (Build Operate dan Transfer), dimana setelah sekian jangka waktu yang sudah disetujui akan diberikan kepada pemerintah setempat. “Investor yang dilibatkan dari dalam negeri semua dengan teknis pelaksanaannya tentu akan melibatkan perusahaan di daerah, dimana biasanya sebuah proyek besar pasti memakai kontraktor plat merah sebagai kapten lieadernya, tetapi tentu menggandeng subkon-subkon yang berasal dari putra daerah,” ucapnya.
Lebih lanjut Rio menyampaikan, untuk pekerjaan jalur rel kereta api Sorong-Manokwari sekitar 500 km membutuhkan anggaran sebesar Rp 38 trilliun. Semua itu sudah termasuk dalam pembebasan lahan dan stasiun. Yang belum termasuk adalah ide kami untuk pengembangan TOD  (Trans Oriented Development), dimana kereta api ini harus mempunyai dampak positif kepada masyarakat berupa pembangunan sentra-sentra ekonomi di stasiun-stasiun yang dilewati,” tuturnya. Saat ditanya kapan akan dimulai Rio menyampaikan, kalau bisa secepatnya. “Kami dari pihak funding malah kepengen dalam dua minggu kedepan ada kesepakatan MoU untuk pembangunannya,” harapnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat, Agustinus Kadakoro menyampaikan, tahun ini akan dilakukan pembangunan ground breaking sebagai awal pembangunan rel perkeretaapian di Papua Barat, yang dimulai pada titik nol terpusat di Kabupaten Sorong. Namun hingga saat ini masih ada kekurangan yang perlu dibenahi baik dari dokumen Amdal,  lingkungan, rekomendasi. “Ini kami masih mengalami kendala, jadi nanti setelah kami lengkapi kemudian mengajukan rekomendasi ke Dirjen Perkeretaapian,” jelasnya.
Menurut Agustinus  ketika semua persyaratan sudah dilengkapi dan mendapat rekomendasi dari Dirjen, maka dikembalikan lagi ke daerah untuk mendapat rekomendasi Gubernur. Selanjutnya siap melaksanakan pembangunannya.
Dari daerah siap menganggarkan untuk pembangunan ground breaking, sosialisasi. Dalam paparan yang disampaikan investor, dia menawarkan, dana swasta atau bantuan swasta untuk pembangunan rel perkeretaapian di Papua Barat. “Pemprov sudah menyampaikan kendala,  Pemda siap menyelesaikan persoalan hak ulayat masyarakat, setelah itu investor siap mensuport dana pembangunan infrastruktur dari swasta, dan pembangunan infrastruktur akan melibatkan BUMN, perusahaan /investor daerah, termasuk OAP,” ucap Agustinus.(aa/bm)
Editor: BUSTAM


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.