MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Barat dr.Arnoldus Tiniap mengatakan apa yang dilakukan tim Satgas Manokwari mungkin terlalu berlebihan dengan membawa ambulance dengan pelindung diri lengkap, sehingga membuat warga di sekitar bandara menjadi panik.
Menurut dr.Arnoldus, ketiga warga yang saat ini berada di karantina merupakan warga yang akan ke Kaimana dan juga ke kabupaten lain. Mereka ini semua habis mengikuti kegiatan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.“Teman-teman mereka yang sedang kami karantina di Anday,” ungkapnya.
Dr. Arnoldus menjelaskan saat tiba di Bandara Rendani ketiga warga ini salah satu dari mereka mengalami peningkatan suhu tubuh. “Karena ada peningkatan suhu tubuh kemudian teman-teman di Kantor Kesehatan Pelabuhan yang di bandara itu mereka komunikasi dengan Satgas Manokwari, melaporkan bahwa dari tiga warga Manokwari yang baru balik dari Sorong, salah satu nya ada gangguan kesehatan, lalu teman-teman Satgas Manokwari merespon hal tersebut dengan langsung membawa ambulance,” bebernya.
Tiga warga ini mereka baru selesai dari Gowa, menghadiri kegiatan Ijtima Ulama. “Itu ada beberapa juga yang positif di tempat lain, jadi mereka dianggap dalam kelompok yang kemungkinan sudah terpapar virus,” ucapnya.
Kemungkinan orang yang sudah terpapar virus berasal berasal dari satu kegiatan, dimana ada beberapa orang sudah positif, tapi orang-orang itu masih sehat. “Masih kelihatan sehat-sehat, jadi teman-teman KKP langsung menangkap pesan itu mereka langsung sampaikan kepada Satgas Manokwari, karena di kategori kan OTG (Orang Tanpa Gejala) tadi maka teman-teman dari satgas Manokwari langsung membawa ambulance,” pungkasnya.
Ditegaskan dr.Arnoldus pengguna alat pelindung diri sebenarnya sudah ada protokol-nya, alat pelindung diri termasuk masker yang dipakai pada saat berinteraksi dengan orang kalau misalnya orang tersebut atau pasien itu tidak punya keluhan sama sekali, atau dia cuma panas dan tidak batuk tidak perlu pakai masker. “Atau dia hanya batuk ringan kita pakai masker, jadi untuk tingkatan ringan seperti begitu tidak perlu kita pakai alat pelindung diri lengkap,” terang dr.Arnoldus.
Ditambahkan, reaksi yang berlebihan tadi perlu waspada, tapi tidak yang berlebihan. “Mungkin tadi karena kita punya respon yang sedikit berlebihan kemudian memancing masyarakat untuk ikut panik dan khawatir kemudian masyarakat merespon, jadi teman-teman tolong menyampaikan kepada masyarakat bahwa kita perlu waspada memang tapi tidak perlu panik atau respon yang berlebihan,” harapnya.(aa/bm)