BINTUNI,KLIKPAPUA.com— Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni, Selasa (11/10/2022) menggelar pertemuan bersama tokoh masyarakat, tokoh adat dan masyarakat suku Moskona membahas peristiwa tragedi di Meyerga, Distrik Moskona Barat yang mengakibatkan korban jiwa para pekerja jalan.
Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw langsung memimpin pertemuan yang digelar di Sasana Karya Kantor Bupati SP 3, bupati didampingi Plt Sekda Teluk Bintuni Frans N Awak, Anggota DPRD Teluk Bintuni Anton Asmorom, unsur Forkompimda Teluk Bintuni, para pimpinan OPD terkait serta beberapa perwakilan masyakarat Moskona Barat yang menyempatkan hadir dalam diskusi.
Pasca kejadian pembantaian oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, saat ini menjadi sorotan publik hingga ke tingkat nasional, sehingga upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni dalam hal ini mengumpulkan para tokoh masyarakat asal Moskona agar mencari tau titik akar masalah dan solusi serta langkah kongkrit apa yang harus dilakukan dari tragedi tersebut.
Salah satu warga masyarakat Moskona sekaligus tokoh pemuda asal Moskona, Agustinus Orocomna mengaku terkejut atas kejadian ini. Ia pun tidak mengetahui apa akar masalah dari kejadian tersebut.
“Kami juga kaget karena tau – tau sudah ada yang meninggal akibat dibunuh oleh orang tak dikenal dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam, kami tidak pernah di ajarkan oleh orangtua – tua kami terdahulu tentang saling membunuh sesama manusia, apalagi sesama saudara, jadi saya mau sampaikan bahwa suku Moskona itu suku yang penuh damai dan kasih,” ujarnya.
Marten Orocomna salah satu tokoh masyarakat Moskona menegaskan orang – orang yang melakukan pembunuhan secara brutal bukan berasal dari Moskona.
“Kami suku besar Moskona tidak ada yang punya perbuatan seperti itu, jadi hari ini saya mau sampaikan bahwa kami sepakat dari distrik, kampung dan tokoh masyarakat serta tokoh adat dengan tegas mengatakan bahwa suku Moskona jangan dinodai, nama suku besar Moskona jangan dijadikan bahan kepentingan apapun apalagi menyangkut dengan perbuatan – perbuatan yang keji dan tidak bermoral,” tegas Marten.
Dalam pertemuan tersebut Bupati Kasihin juga menegaskan mengecam perbuatan pelaku pembunuhan dan ia memastikan itu bukanlah perbuatan warga Moskona.
“Hari ini saya tegaskan dan menginformasikan ke seluruh penjuru tanah air bahwa kami di Kabupaten Teluk Bintuni bersama forkopimda dan tokoh adat, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda dan sekaligus segenap masyarakat adat suku Moskona sangat mengecam dengan adanya peristiwa ini. Dan untuk diketahui bahwa bukan suku Moskona yang melakukan perbuatan ini,” katanya.
Bupati berjanji akan terus menindak lanjuti kejadian ini, bekerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI untuk mengejar para pelaku kejahatan tersebut, demi mengembalikan nama Moskona nama Bintuni yang aman dan penuh damai, ungkap Bupati. (dr)