Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Anak Kembali Terjadi di Bintuni

0
ilustrasi
BINTUNI,KLIKPAPUA.com–Satu lagi, kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur terjadi di Teluk Bintuni mengawali tahun 2022.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Teluk Bintuni, Rabu (20/1/2022) kembali melakukan pendampingan terhadap korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh ayah tirinya.
Kepada media, Kepala Bidang Perlindungan Anak Natalia Okrofa mengatakan, ia bersama Kepala Bidang Perlindungan Perempuan pada DP3AKB Jelila Maidepa, melakukan pendampingan terhadap korban dan ibu nya untuk melakukan pemeriksaan serta penyidikan di Polres Teluk Bintuni.
“Kami baru pulang dari polres, tadi tersangka dan korban sudah dilakukan pemeriksaan secara maraton sejak pukul 14.00 WIT hingga pukul 19.00 WIT tadi,” ujar Natalia.
Natalia yang sering melakukan pendampingan terhadap korban pelecehan seksual dan persetubuhan di bawah umur mengaku prihatin dengan adanya kasus ini, karena belum lama sejak bulan Desember 2021 ada kasus yang sama pula mengawali tahun 2022.
“Kami cukup prihatin dan perduli untuk korban karena masih anak sekolah, namun sudah tidak sesempurna awal sebelum mengalami kasus ini, kasus ini kan sesuatu yang miris karena kebiasaan mengonsumsi minuman keras, sehingga menyebabkan korban yang notabenenya adalah keluarga sendiri,” katanya.
Berkaca dari kasus ini, Natalia mengingatkan kepada seluruh orang tua bahwa sesungguhnya predator anak itu adalah orang-orang di sekeliling kita yang dekat dengan kita, oleh karena itu ia kembali mengingatkan orang tua meskipun disibukan mencari nafkah untuk kebutuhan ekonomi keluarga, agar tidak melupakan kewajiban mendidik dan melindungi anak-anaknya.
“Predator anak itu ada di sekeliling kita, sekarang bagaimana fungsi kontrol orang tua, kita menyadari bahwa beban hidup orang itu berbeda ada yang punya pekerjaan ada yang harus bekerja keras, tapi jangan sampai kewajiban orang tua terabaikan,” ujarnya. (dr)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.