RANSIKI,KLIKPAPUA.com–Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pemerintah Provinsi Papua Barat mengandeng Disdukcapil Kabupaten Manokwari Selatan melakukan ‘jemput bola’ dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) di daerah 3 T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) di Distrik Ransiki.
Program ‘jemput bola’ layanan adminduk tersebut antusias oleh masyarakat di Kampung Hamawi, Distrik Ransiki, saat kegiatan pelayanan yang berlangsung di Balai Kampung tersebut, Rabu (18/10/2023).
Kepala Dinas Kepedudukan Pencatatan Sipil Provinsi Papua Barat, dr.Ria M.Come menuturkan, pelayanan ‘jemput bola’ tersebut akan berlangsung hingga Kamis besok. Yang dimulai sejak Senin. “Nanti Jumat kita lanjut memberikan pelayanan adminduk kepada masyarakat di Distrik Ransiki,” ujarnya.
Program ‘jemput bola’ ini dilaksanakan juga ke sekolah-sekolah, untuk memberikan pelayanan perekaman KTP-el kepada siswa-siswi. “Kemarin kita mulai di SMK Laharoi, dan SMA N 1 Ransiki,” katanya.
Rencana besok berlanjut ke Kampung Nuhuwei dan Jumat di Sabri, yang merupakan salah satu daerah padat penduduk, serta di Kampung Abreso.
Salah satu pertimbangan kegiatan ‘jemput bola’ perekaman KTP – el dan dokumen kependudukan lainnya dilaksanakan di wilayah Distrik Ransiki, karena dari data di dalam Kota Ransiki dan pinggiran Ransiki masih banyak yang belum perekaman KTP-el.
Berdasarkan data agregat perekaman KTP-el Data Konsolidasi Bersih (DKB) semester 1 tahun 2023 per 15 Agustus 2023 di Provinsi Papua Barat, untuk jumlah penduduk Kabupaten Manokwari Selatan jumlah penduduknya 37.674.
Sedangkan untuk wajib KTP-el Manokwari Selatan 26.710 dan sudah melakukan perekaman 18.364, sementara untuk capaian perekaman 68.75 persen. “Ini dibawah target capaian nasional 99.4 persen. Nah, kalau kita melihat selisihnya sekitar 8.346 penduduk Manokwari Selatan belum melakukan perekaman,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dari capaian 68.75 persen akan dikejar sekitar 2.300 orang melakukan perekaman KTP-el, untuk menaikkan persentase menjadi 80 persen. Untuk capaian perekaman KTP-el terendah di Papua Barat yakni Pegunungan Arfak, dengan capaian 37.24 persen. Kemudian disusul Manokwari Selatan dengan persentase 68.75 persen.
Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh warga masyarakat yang belum melakukan perekaman KTP-el, untuk segera melakukan perekaman, karena ini sangat penting untuk pelayanan publik. “Karena kita menuju satu data Indonesia, data ini penting untuk perencanaan pembangunan dan alokasi anggaran dan pembangunan demokrasi,” tutur Ria.
Lanjut Ria mengatakan, Disdukcapil Kabupaten Manokwari Selatan harus aktif melakukan ‘jemput bola’ serta perlu adanya dukungan alokasi anggaran dari pemda untuk Dukcapil, sehingga bisa melakukan ‘jemput bola’ dengan melakukan perekaman di daerah-daerah prioritas berdasarkan data. “Paling penting komunikasi baik kepada masyarakat, sehingga ketika kita melakukan perekaman mereka ada di tempat,” tutupnya. (aco)