MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat berkomitmen untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Pasalnya, hingga saat ini di wilayah Papua Barat hanya ada satu Sekolah Luar Biasa (SLB), yang berada di Kabupaten Manokwari.
Namun, ke depan, Dinas Pendidikan Papua Barat menargetkan agar setiap kabupaten di provinsi tersebut memiliki SLB.
Timotius Kambu, Kepala Bidang SMA dan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Papua Barat, menjelaskan rencana pendirian SLB ini tengah dijalankan dengan pengkajian yang sedang dilakukan di tujuh kabupaten yang belum memiliki SLB.
“Kami sedang melakukan kajian untuk pendirian SLB di tujuh kabupaten lainnya. Setiap kabupaten harus memiliki SLB untuk memastikan anak-anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan pendidikan yang setara,” katanya, Jumat (22/11/2024).
Di tahun 2025, Dinas Pendidikan Papua Barat sudah merencanakan operasional SLB di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Fakfak, dan Kaimana.
“Infrastruktur di ketiga kabupaten ini sudah siap, dan kami menargetkan SLB di sana dapat mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2025,” tambah Timotius.
Selain itu, Dinas Pendidikan juga sedang merencanakan pembangunan SLB Negeri 2 di Manokwari yang berlokasi di wilayah SP4, Distrik Prafi. Pembangunan SLB ini direncanakan untuk dimulai pada tahun anggaran 2025.
“Kami akan mengalokasikan dana untuk penyediaan lahan dan peningkatan kapasitas guru. Kami juga akan merekrut guru SLB yang akan mengikuti pelatihan khusus di Jawa,” jelas Timotius.
Timotius juga mengungkapkan bahwa pendataan anak-anak berkebutuhan khusus di Papua Barat menjadi bagian penting dari perencanaan ini.
“Di Fakfak, ada sekitar 60 anak berkebutuhan khusus, dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK. Di Mansel ada 30 anak, di Bintuni 25 anak, dan di Wondama 13 anak,” ujarnya.
Dengan adanya SLB ini, lanjut Timotius, diharapkan anak-anak berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Selain itu, kabar baik juga datang dari SLB Panca Kasih di Manokwari, yang tahun ini berhasil diubah statusnya dari sekolah swasta menjadi SLB Negeri 1 Manokwari.
“Secara kelembagaan sudah ada Pergub izin operasional dan kelembagaan sudah diproses di biro hukum. Mudah-mudahan beberapa minggu kedepan sudah ada, sehingga kita segera urus nomor pokok sekolah nasional (NPSN), nanti ada akses Dapodik, Sarpras dan lainnya,” katanya lagi.
Di Fakfak, sementara ini gedung SLB sedang disewa melalui kontrak rumah, dan proses operasional sekolah akan dimulai dalam waktu dekat.
“Kami menargetkan bahwa pada tahun ajaran baru 2025, SLB di beberapa kabupaten dapat mulai beroperasi untuk memberikan layanan pendidikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus di Papua Barat,” tutup Timotius. (dra)