MANOKWARI– Dalam rangka memperkuat hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, serta mengoptimalkan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah, Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) /Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Lamek Dowansiba melaksanakan kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat (Asmas) di Kampung Bremi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat pada, Jumat (25/4/2025).
Kegiatan ini mengangkat tema “Hubungan Pusat dan Daerah: Optimalisasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah”, yang menjadi fokus utama dalam mendengar dan menindaklanjuti kebutuhan riil masyarakat di wilayah tertinggal.
Dalam dialog bersama warga, berbagai isu strategis disampaikan, mulai dari terbatasnya akses layanan publik (Kesehatan dan Pendidikan), hingga keberlangsungan Otsus Jilid II serta kebutuhan lokal yang perlu diperhatikan guna menunjang pembangunan baik Fisik tetapi juga SDM.
“Desentralisasi tidak boleh hanya menjadi konsep administratif. Ia harus benar-benar terasa manfaatnya oleh masyarakat, terutama di daerah seperti Papua Barat. Aspirasi dari kampung-kampung seperti Bremi inilah yang menjadi dasar bagi kami di DPD RI untuk diperjuangkan,” ujar Senator Lamek Dowansiba.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen DPD RI dalam menjalankan fungsi pengawasan serta memastikan bahwa pelaksanaan otonomi daerah tidak sekadar formalitas, namun berjalan secara substansial demi kesejahteraan masyarakat.
“Saya lihat pembangunan ke arah selatan lebih masif dibandingkan ke Utara (Pantura), oleh karena itu perlu untuk di kawal baik ditingkat pusat hingga daerah agar pembangunan ini merata,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini juga Anggota MPR/DPD RI Lamek Dowansiba tak lupa menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh warga Kampung Bremi yang telah mendukung dirinya dalam pesta demokrasi 2024.
Masyarakat Kampung Bremi menyambut baik kegiatan ini dan berharap komunikasi antara daerah dan pusat semakin terbuka dan responsif terhadap kebutuhan lokal.
Kegiatan Asmas ini dihadiri juga oleh Marlon Arthur Huwae, Wakil Dekan Fakultas Sastra dan Budaya, Unipa sebagai narasumber dan diikuti oleh tokoh pemuda, Tokoh masyarakat, Kepala Kampung, Pemuda Gereja serta warga kampung lainnya. (rls)
