MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) Bandara Rendani Manokwari mencatat penurunan jumlah penumpang datang dan pergi selama periode angkutan udara tahun 2024/2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Posko Nataru berlangsung selama 16 hari, dari 18 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025, dan resmi ditutup pada Senin (6/1/2025).
Kepala BLU UPBU Kelas II Bandara Rendani, Herman Sujito, menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh pergantian armada dari Lion Air ke Super Air Jet, yang memiliki kapasitas lebih kecil
“Jumlah penumpang memang menurun, salah satu faktornya adalah pergantian armada. Sebelumnya dilayani oleh Lion Air dengan pesawat Boeing, sekarang oleh Super Air Jet,” ungkap Herman.
Namun demikian, Herman menegaskan bahwa selama masa posko Nataru, tidak ada kejadian menonjol seperti gagal mendarat atau pengalihan pendaratan akibat cuaca buruk.
“Super Air Jet memiliki kelebihan karena tidak membutuhkan landasan panjang untuk mendarat, sehingga kemungkinan gagal landing menjadi lebih kecil,” jelasnya.
Berdasarkan data Posko Nataru, jumlah pergerakan pesawat dan penumpang tercatat sebagai berikut, Pesawat Datang: 180 pesawat, naik 5,88 persen dari tahun sebelumnya yang mencatat 170 pesawat.
Sementara Pesawat Berangkat: 182 pesawat, naik dari 159 pesawat tahun lalu, meskipun pergerakan keseluruhan turun sebesar 8,54 persen.
Puncak Kedatangan Pesawat, 21 Desember 2024 (H-4), dengan total 13 pesawat. Puncak Keberangkatan Pesawat, 24 Desember 2024 (H-1), dengan total 14 pesawat.
Penumpang Datang, 12.038 orang, turun 9,52 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 13.305 orang. Penumpang Berangkat, 14.299 orang, turun 30,65 persen dibandingkan 20.619 orang pada tahun sebelumnya.
Puncak Kedatangan Penumpang: 21 Desember 2024 (H-4), dengan total 981 orang. Puncak Keberangkatan Penumpang: 24 Desember 2024 (H-1), dengan total 957 orang.
Herman memastikan bahwa secara keseluruhan, pelaksanaan posko Nataru tahun ini berjalan lancar, aman, dan terkendali.
Ia juga menegaskan bahwa transportasi udara tetap menjadi moda transportasi yang diminati masyarakat selama periode tersebut.
“Kami akan terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, tidak hanya saat Nataru tetapi juga di hari-hari biasa,” tutup Herman. (mel)