MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Pemerintah Provinsi Papua Barat yang terpilih sebagai tuan rumah side event Women 20 (W20) dan Youth 20 (Y20) yang berlangsung pada tanggal 7-9 dan 17-19 Juni 2022 harus membawa dampak yang positif bagi Provinsi Papua Barat.
Hal ini disampaikan Ketua Fraksi Otsus DPR Papua Barat George Karel Dedaida saat ditemui wartawan di Hotel Aston Niu, Jumat (3/6/2022).
George Dedaida meminta kepada panitia pelaksana iven internasional tersebut untuk dapat bersinergi dengan semua pihak, termasuk DPR Papua Barat.
“Karena kami legislatif mempunyai peran yang sangat besar dalam kegiatan seperti ini. Karena soal perempuan, dan pemuda banyak aspirasi yang ditampung di kita, bagaimana kita wadahi itu untuk iven internasional ini disampaikan apa yang menjadi persoalan-persoalan dari Papua Barat, tentunya dan itu bisa dikategorikan dari Indonesia dan bisa mendapatkan bantuan ataupun campur tangan dari dunia lain untuk menyelesaikan persoalan kita,” ungkapnya.
Sehingga diharapkan sebelum iven ini berlangsung panitia atau IO dapat berkoordinasi dengan DPR-PB, agar bisa duduk bersama bicarakan isu-isu strategis yang sementara ini DPR-PB juga lagi geluti terkait dengan perempuan. “Banyak aspek disitu, kesehatan, pendidikan dan lainnya,” ucapnya.
Contoh permasalahan yang ditemui DPR PB saat melakukan reses di Kabupaten Sorong Selatan, seperti yang terjadi tentang stunting dan buta aksara yang sangat tinggi di Papua Barat.
“Itu yang menjadi problema kita saat ini, meskipun ada program Otsus tetapi hal ini harus menjadi perhatian prioritas semua pihak, termasuk dunia internasional,” tuturnya.
Side event W20 dan Y20 diharapkan tidak berlangsung seremonial belaka, tetapi harus ada manfaat bagi Papua Barat sebagai tuan rumah.
“Kami menunggu komunikasi kolaborasi dari panitia pelaksana jangan sampai kami DPR-PB dianggap tidak berperan nanti jadi permasalahan, jangan sampai kami mempertanyakan soal ini, alangkah baiknya sebelum even besar ini berjalan ayo mari kita duduk bersama dengan DPR Papua Barat,” pungkasnya.(aa)
