Industri Jasa Keuangan Papua Barat Semester I Dalam Tren Positif

0
Kepala OJK Papua Barat Adolf Simanjuntak bersama awak media di Manokwari, Kamis (10/10/2019). (Foto : OJK Papua Barat)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM Sesuai data statistik yang dikelola kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat diketahui per tanggal 31 Juni 2019 pertumbuhan kredit Bank Umum (yoy) Papua Barat sebesar 15,09%, dengan penyaluran kredit sebesar Rp12,335 T.

Kepala OJK Papua Barat Adolf Simanjuntak dalam rilis yang diterima klikpapua.com, Kamis (10/10/2019) menjelaskan, bahwa pertumbuhan kredit Bank Umum di Papua Barat lebih baik dari pertumbuhan kredit nasional yang hanya mencapai 9,92% (yoy).

Meningkatnya pertumbuhan kredit diikuti dengan membaiknya Rasio Non Performing Loan (NPL) Net di Papua Barat yang turun sebesar 24,92% pada tahun Juni 2019 menjadi 3,2%.

Perkembangan tersebut, dijelaskan, bahwa menunjukkan kredit bermasalah relatif dapat diselesaikan oleh perbankan di Papua Barat. Aset bank umum di Provinsi Papua yoy pada Juni 2019 mengalami peningkatan menjadi Rp21,820 T atau meningkat sebesar 16,66%.

Pertumbuhan aset bank umum di Papua Barat juga lebih baik dari pertumbuhan BANK UMUM secara nasional yang hanya tumbuh sebesar 7,74% (yoy). Dana Pihak Ketiga (DPK) di Papua Barat (yoy) mengalami peningkatan menjadi Rp15,85 T atau tumbuh sebesar 16,35% dan lebih baik dari pertumbuhan DPK secara nasional yang tumbuh sebesar 7,42%.

Selain itu, pertumbuhan kredit BPR di Papua Barat Juni 2019 secara yoy mencapai 5,65% dengan penyaluran sebesar Rp619 M. Namun Rasio Net Performing Loan (NPL) BPR menunjukkan tren negatif, untuk Provinsi Papua Barat naik signifikan menjadi 35,33% pada Juni 2019. Tingginya NPL di Papua Barat terutama dipengaruhi oleh menurunnya kualitas kredit salah satu BPR.

Pertumbuhan Aset BPR di Provinsi Papua Barat juga mengalami penurunan sebesar 1,8% menjadi Rp698 M. Namun, Dana Pihak Ketiga. (DPK) BPR di Provinsi Papua Barat mengalami peningkatan sebesar 15,83% menjadi Rp517 M.

Realisasi piutang pembiayaan di Provinsi Papua Barat tercatat mencapai Rp1,02 Triliun per Juni 2019 atau meningkat sebesar 12% bila dibandingkan Juni 2018 dengan NPF relatif kecil sebesar 3,12%. Piutang Pembiayaan di Papua Barat paling banyak disalurkan di Kota Sorong, kemudian di Kabupaten Sorong dan Kabupaten Manokwari.

Perusahaan asuransi di Provinsi Papua Barat per Juni 2019 telah menerima premi sebesar Rp 151,6 Miliar untuk asuransi jiwa dan Rp33,05 Miliar untuk asuransi umum menerima premi sebesar Rp180,2 Miliar.

Selanjutnya, dalam rangka mengalihkan risiko kecelakan bagi para Nelayan selama melaut telah diberikan perlindungan Asuransi kepada 1540 Nelayan.

Kinerja Pasar Modal di tanah Papua Barat juga menunjukkan perkembangan yang sangat positif sepanjang Semester I 2019 dengan peningkatan jumlah investor sebesar 22,47% atau terdapat 445 investor baru.

Sedangkan, kepemilikan saham masyarakat di Papua Barat juga tumbuh sebesar 7,48% dengan total kepemilikan saham sebesar Rp97,31 Miliar. Adapun Jumlah Investor dan Kepemilikan Saham terbanyak di Papua Barat terdapat di Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong. (rls/bm)

Editor: BUSTAM



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.