Direktur RSUD Manokwari dan Ketua IDAI Papua Barat Klaim Belum Ada Kasus Gagal Ginjal Akut Anak

0
Ilustrasi
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari, dr. Alwan Rimosan mengklaim belum ada temuan kasus penderita gagal ginjal akut pada anak di daerah ini.
“Sejauh ini belum ada laporan dari dokter spesialis anak,” kata Alwan ketika dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Jumat (21/10/2022).
Hal itu dikatakan Rimosan menanggapi beredarnya informasi penggunaan obat sirup anak-anak mengandung dietilen glikol (DEG) maupun etilen glikol (EG) yang diduga mengakibatkan gagal ginjal akut pada anak dan dapat berakibat kematian.
Rimosan mengutarakan, terkait perkembangan kasus gagal ginjal pada anak, hingga saat ini masih melakukan koordinasi dengan dokter spesialis anak di wilayah kerjanya.
Pernyataan Direktur RSUD Manokwari ini, diperkuat  oleh salah seorang dokter spesialis anak di Manokwari, dr Rio Widiharto, SpA yang juga selaku Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Papua Barat. “Belum ada laporan gagal ginjal akut pada anak di Manokwari maupun Papua Barat,” katanya.
Dikatakan Rio, sembari menunggu hasil kajian Kementerian Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan terhadap obat sirup anak.
“Karena kita masih menunggu hasil kajian sehingga untuk anak dianjurkan untuk menghindari pemberian obat sirup apapun jenisnya sampai hasil kajian tetapnya keluar,” bebernya.
Masyarakat dimintanya untuk tidak membeli obat sendiri dan disarankan untuk langsung berobat ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit maupun praktik dokter swasta.“Penggunaannya baik tablet maupun puyer itu harus dikonsultasikan dulu,” tukasnya.
Sementara Kepala BPOM Manokwari, Mustofa Anwari mengimbau masyarakat untuk waspada, menjadi konsumen cerdas, dan selalu memperhatikan perolehan obat dari sarana resmi.
Membeli obat secara online dapat dilakukan hanya di apotek yang telah memiliki izin Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi.
“Menerapkan Cek Klik yaitu Cek Kemasan dalam kondisi baik, Cek Label , Izin Edar, dan Kedaluwarsa sebelum membeli atau menggunakan obat,” tuturnya. Terkait penarikan obat sirup anak, BPOM Manokwari masih menunggu instruksi dari BPOM RI. (dra)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.