Ketua Harian Satuan Tugas Covid-19 Derek Apnir. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Papua Barat terus meningkat. Hal ini ditengarai akibat masih kurangnya kesadaran mematuhi protokol kesehatan. “Dan belum sadar mengikuti apa yang dianjurkan oleh dokter,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Covid-19 Derek Apnir, Selasa (20/10/2020).
Derek mengatakan, pihaknya terus berupaya bagaimana caranya agar dapat mencegah atau menekan angka kematian akibat Covid-19. “Kita di Provinsi Papua Barat dari seluruh Indonesia memiliki angka kematian paling rendah. Dan saat ini kita sedang menuju ke beresiko rendah, dari zona tadinya beresiko sedang menuju zona beresiko rendah,” ungkap Derek. “Semua itu kuncinya hanya satu kesadaran kita semua, disiplin masyarakat kita semua untuk menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan, itu saja,” sambugnya.
Lanjut Kepala BPBD Papua Barat ini mengatakan, bagi mereka yang terpapar Covid-19 sebaiknya mengikuti apa yang dianjurkan dokter, yakni melakukan karantina selama 14 hari. “Semakin meningkatnya kasus positif Covid-19, maka saat ini kita berada di tahap pencegahan. Supaya yang terpapar Covid-19 tidak terjadi peningkatan kasus yang meninggal, kita perlu menetapkan standar layanan maksimal terhadap Covid-19,” ujar Derek saat ditemui usai kegiatan Pekan Sagu Nusantara 2020.
Standar itu apa saja? Menurutnya, mulai dari standar minimal terhadap pasien yang terpapar Covid-19, harus diukur dan diikuti perkembangannya setiap hari dan standar fasilitas kesehatan dan bagaimana pengobatannya.
Derek juga berharap kepada daerah yang masih berada di zona hijau, agar bisa mempertahankan status tersebut. “Tidak boleh lengah. Contohnya seperti Bintuni yang sudah kembali ke zona hijau tiba-tuba saat ini sudah zona merah, ” tuturnya.(aa)
