Bupati Hermus Temui Dirjen Perhubungan, Bahas Pengembangan Bandara Rendani Manokwari

0
Bupati Hermus Indou bertemu Dirjen Perhubungan. (klikpapua)

JAKARTA, KLIKPAPUA.com– Bupati Manokwari, Papua Barat, Hermus Indou, mengadakan pertemuan dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F. Laisa, pada Jumat (26/9/2025) di Jakarta.

Pertemuan tersebut membahas rencana pembangunan dan pengembangan Bandar Udara Rendani Manokwari sebagai infrastruktur strategis penunjang ibu kota provinsi Papua Barat.

Hermus menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Perhubungan sehingga landasan pacu (runway) Bandara Rendani telah diperpanjang dari 2.000 meter menjadi 2.300 meter.

Ia berharap ke depan runway dapat ditambah hingga 2.500–3.000 meter sesuai target pemerintah daerah.

“Dengan infrastruktur yang terbatas, Manokwari kalah bersaing dengan bandara-bandara lain di Sorong, Jayapura, atau Timika dalam menarik investasi dan menjadi simpul logistik,” kata Hermus.

Ia menjelaskan, sejumlah keterbatasan perlu segera diatasi, antara lain pembangunan terminal penumpang baru, perpanjangan runway, pembangunan apron.

Serta peningkatan sistem navigasi, serta pengembangan fasilitas kargo dan kawasan ekonomi bandara (aerocity) yang mencakup area komersial, hotel, pusat konvensi, dan kawasan industri logistik ringan.

Selain itu, Pemkab Manokwari juga menyiapkan akses jalan dan transportasi menuju bandara, penataan sisi darat, serta membuka peluang penerbangan langsung (direct flight).

Hermus melaporkan, pemerintah daerah telah menuntaskan pembebasan lahan tahap I dan II untuk mendukung pembangunan jalan akses serta fasilitas penunjang.

Dalam waktu dekat, akan dilakukan pembebasan tahap III untuk pembangunan terminal penumpang, area parkir, dan jalan akses.

Dirjen Perhubungan Udara Lukman F. Laisa mengapresiasi sinergi Pemkab Manokwari dalam penyediaan lahan, namun menegaskan bahwa keterbatasan fiskal memengaruhi tahapan pembangunan bandara.

“Pengembangan Bandara Rendani akan dilaksanakan bertahap sesuai masterplan dan realitas kebutuhan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk kebutuhan di luar rencana, akan dilakukan kajian mendalam agar dapat dilakukan penyesuaian,” ujar Lukman. (rls)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses