Kantor BI Perwakilan Papua Barat.(Foto: klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM—Pada Maret 2020, Papua Barat tercatat mengalami deflasi sebesar 0,35% (mtm). Arah inflasi ini berbeda dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar0,31% (mtm). Realisasi inflasi ini juga berbeda arah dibanding historis inflasi Papua Barat sebagai akibat merebaknya pandemi Covid-19.
Demikian rilis Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua Barat yang diterima klikpapua.com, Senin (13/4/2020). Dijelaskan, deflasi pada periode ini dipengaruhi oleh deflasi kelompok transportasi terutama komoditas Angkutan Udara. Komoditas Angkutan udara mengalami deflasi seiring turunnya permintaan akibat merebaknya Covid-19 yang menyebabkan maskapai penerbangan menyesuaikan tarifnya pada kisaranTarif Batas Bawah (TBB) tiket pesawat. Kelompok makanan, minuman dan tembakau juga mengalami deflasi yang dipengaruhi oleh komoditas tomat, cabai rawit,cabai merah, bawang merah, dan ikan ekor kuning. Koreksi harga cabai rawit aupun cabai merah terjadi seiring terjaganya pasokan di dalam daerah serta tingkat permintaan yang relatif tetap.
Sementara, kelompok kesehatan menunjukkan peningkatan inflasi yang didorong oleh komoditas obat dengan resep dan tarif dokter. Secara spasial, deflasi pada periode ini disumbang oleh seluruh kota pencatatan inflasi di Papua Barat yaitu Kota Sorong dan Kabupaten Manokwari. Dengan demikian, inflasi Papua Barat Maret 2020 tercatat -0,49% (ytd) dan secara tahunan tercatat sebesar 2,37% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi tahun lalu sebesar 2,73 (yoy), dan inflasi nasional sebesar 2,96% (yoy).
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) padaMaret 2020 tetap rendah dan terkendali. Inflasi IHK padaMaret 2020 tercatat 0,10% (mtm), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,28% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi kelompok volatile food dana dministered prices yang mencatat deflasi, sertai nflasi inti, di luar harga emas, yang tetap terkendali. Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan inflasi IHK Maret 2020 tercatat tetap terkendali sebesar 2,96% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 2,98% (yoy). Kedepan, Bank Indonesia terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam sasarannya sebesar 3,0%±1% pada 2020.(rls/bm)
