5 Atlet Papua Barat Ikut Berlaga dalam Kejurnas Renang Perairan Terbuka di Pulau Pramuka

0

JAKARTA,KLIKPAPUA.COM–Sebanyak 5 Atlet Provinsi Papua Barat berlaga dalam Kejurnas Renang Perairan Terbuka (Open Water) Tahun 2019 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta (23 – 25 Agustus 2019). Papua Barat menurunkan 2 atlet turun pada nomor 10 km dan 3 atlet dinomor 5 km.  

Manajer Kontingen Papua Barat, Charles Jembise dalam press release mengungkapkan hasil yang diraih Provinsi Papua Barat dalam Kejurnas tersebut kurang memuaskan. Pada nomor 10 km putra, perenang asal Papua Barat Andrias Manggaprow berhasil menempati posisi  kesembilan. Satu atlet lainnya, Joni Ataribaba hanya menempati posisi ke 26.

Sementara untuk nomor 5 km, tiga nama atlet Papua Barat Alexander Mandowen Frits Koromat, Sarlens Rouw belum masuk 20 besar.  Walaupun demikian, Papua Barat masih berpeluang ikut serta PON XX di Papua pada nomor renang 10 km putra.

“Memang jumlah atlet yang masuk PON XX pernomornya hanya 8 orang, tetapi kita masih memiliki peluang untuk 10 km putra. Ini karena kouta PON satu Provinsi hanya satu peserta, sementara hasil Kejurnas ini, DKI dan JABAR yang masuk delapan besar masing masing ada dua atlet,” ungkapnya.

Jembise mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan panitia Kejurnas mengenai jumlah kouta per Provinsi yang lolos Pra PON. Menurutnya kekurangan kouta Pra Kualifikasi PON menjadi kewenangan Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI). Oleh karena itu, pihaknya akan bertemu langsung dengan PB PRSI untuk berkoordinasi masalah ini.

“Kami besok (26/8) akan bertemu dengan PB PRSI, Andrias Manggraprow kita harap bisa lolos ke PON. Saya optimis ini akan diakomodir oleh PB PRSI karena Andrias menempati posisi 9. Secara otomatis apabila DKI dan JABAR hanya satu atlet, maka Papua Barat akan lolos Pra PON karena menempati posisi 7,” terangnya.

Selain terkait posisi Andrias Manggraprow, pihaknya juga akan mengadukan incident yang dialami atlet Papua Barat pada saat start nomor 5 km kepada PB PRSI. Ia mengatakan akibat incident ini atlet tersebut tidak bisa melanjutkan kejuaraan dan terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit.

“Atlet kami kena sepak oleh salah dari perenang lain saat start sampai kaca mata renang pecah. Kami minta PB PRSI melakukan investigasi masalah ini,  apakah ada indikasi sepakan tersebut disengaja atau tidak, karena hal ini sangat merugikan, atlet kami tidak bisa lanjutkan karena harus dilarikan ke rumah sakit,”tegas Jembise.

Pelatih Kepala Tim OWS Provinsi Papua Barat, Pratu Benny mengungkapkan ajang Kejurnas ini merupakan Kejurnas pertama yang diikuti oleh Provinsi Papua Barat. Hasil Kejurnas ini akan dijadikan evaluasi agar kedepan atlet Papua Barat bisa berprestasi.

“Anak-anak (para atlet) sudah maksimal, hanya saja jam terbang masih kurang jika dibandingkan dengan atlet dari Provinsi lain. Kita lihat saja yang masuk 7 besar merupakan atlet kelas wahid di Indonesia yang sudah sering mengikuti Kejuaraan Dunia,”kata Benny.

Selain itu, waktu persiapan dan kurangnya fasilitas penunjang untuk berlatih di Provinsi Papua Barat menurutnya juga menjadi kendala tim. Ia berharap kedepan Papua Barat bisa melengkapi satu per satu kekurangan yang ada. Benny berharap kedepan di Papua Barat bisa diadakan kejuaraan renang berkelanjutan. Hal ini penting untuk menyaring bibit – bibit unggul semenjak dini serta menambah jam terbang para atlet.

“Untuk renang khususnya laut kita yakin potensi di Papua Barat sangat banyak, yang kita bawa saat ini adalah anak asli Papua semua, bukan atlet sewaan. Hanya saja kita kurang event, saya berharap kedepan Papua Barat bisa menggelar event secara continue dari mulai kejuaran biasa sampai tingkat Kejurda,”pungkasnya.(rls/bm)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.