Dansat Brimob Polda PB: Penebalan 2 SST di Maybrat untuk Operasi Penegakan Hukum, Bukan Operasi Militer

0
Dansat) Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol. Semmy Ronny Thabaa
KOTA SORONG, KLIKPAPUA.com—Pasca kejadian di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Brimob Polda Papua Barat sudah melakukan penebalan 2 SST untuk memback-up Polres persiapan Maybrat.
“Kapolda Papua Barat sudah mengambil langkah untuk melakukan penebalan di sana, termasuk kita dari Brimob. Tugas kita sudah sesuai perintah Kapolda Papua Barat untuk memberikan penebalan, penguatan kepada teman-teman Reskrim, Ditreskrimum Polda Papua Barat maupun Polres Sorong Selatan,” kata Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol. Semmy Ronny Thabaa saat ditemui wartawan, Jumat (24/9/2021) di Kota Sorong.
Menurut Semmy, penebalan yang diberikan Brimob Polda Papua Barat dalam rangka upaya penyelidikan dan penyidikan pidana perkara yang terjadi di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan. “Dengan penetapan DPO (Daftar Pencarian Orang) oleh Polda Papua Barat, maka tugas-tugas kepolisian yang ada di sana adalah operasi penegakan hukum. Kita Brimob terlibat untuk membeckup teman-teman reserse ketika melakukan upaya-upaya penangkapan atau menemukan DPO,” ungkap Dansat Brimob Polda Papua Barat.
Selain penebalan, Satuan Brimob juga melengkapi anggota dengan peralatan-peralatan dalam rangka mendukung tugas penegakan hukum yang dilakukan Reskrim baik itu dari Direktorat Reserse Umum Polda Papua Barat maupun Polres Sorong Selatan.  “Termasuk kendaraan dan lain-lain itu untuk mobilisasi personil di sana, menjaga mobilitas personil dari kampung ke kampung, karena jarak kampung yang cukup jauh di sana,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kebijakan yang diambil Kapolda Papua Barat berdasarkan hasil koordinasi bersama Pemerintah Provinsi dan Pangdam XVIII/ Kasuari, sehingga semua bisa di implementasikan di lapangan. “Harapan kami para DPO dapat segera didapat, tetapi juga masyarakat yang tinggal di kampung-kampung yang berada di Kabupaten Maybrat tidak panik, tidak timbul rasa takut, dan kemudian tidak terpengaruh dengan kabar-kabar hoax yang tersebar di medsos bahwa ada operasi militer yang melakukan penyisiran dan lain-lain, itu tidak seperti itu,” ujar Dansat.
Walaupun dengan kekuatan besar di sana, menurut Semmy kehadiran Brimob tidak menimbulkan kepanikan baru atau ketakutan bagi masyarakat di sana. “Kondisi terakhir di Kota Kmurke relatif kondusif, masyarakat sudah paham karena Pemerintah Kabupaten Maybrat juga bekerja dengan Polres dengan Kodim setempat untuk sosialisasi edukasi kepada masyarakat, termasuk d idalam penanganan pengungsi,” pungkasnya.(aa)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.