MANSEL,KLIKPAPUA.COM– Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Manokwari Selatan telah menyusun rencana induk pengembangan parawisata di daerahnya. Pada dokumen tersebut sedikitnya ada 21 spot wisata yang dinilai cukup potensial untuk menarik wisatawan.
“Untuk spot wisata kita ada banyak, tapi yang potensinya cukup besar dan sudah mulai diminati ada sekitar 21 titik, potensi lain juga tidak kalah menarik, cuma masih butuh pengembangan lebih jauh serta promosi yang tinggi,” ungkap Sekretaris DKP Mansel Gerard Wambrauw saat ditemui usai mengikuti apel gabungan di halaman kantor bupati, Jumat (21/2/2020).
Disampaikan bahwa program kegiatan yang akan dijalankan oleh DKP sendiri untuk tahun 2020 ini tetap mengarah pada pengembangan spot wisata yang tertuang dalam dokumen Ripparda. Hanya saja karena dokumen Ripparda ini baru selesai disusun setelah pembahasan anggaran tahun 2020 sehingga sasaran program kegiatan di tahun ini memiliki sedikit perbedaan dengan petunjuk prioritas dari dokumen Ripparda itu sendiri.
“Kalau titik-titik pengembangan sudah pas, yang sedikit berbeda adalah ada beberapa yang menjadi prioritas dalam dokumen Ripaarda yang belum didahulukan, jadi untuk penyesuaian kegiatan dengan dokumen akan diupayakan di tahun 2021 nanti,” tambahnya.
Untuk titik pariwisata utama yang tertuang dalam dokumen Ripparda sendiri tidak dijelaskan secara rinci, namun pada kesempatan itu Gerard yang juga merupakan salah satu alumni Universitas Papua Jurusan Kehutanan menyampaikan bahwa spot parawisata yang menjadi prioritas utama adalah wisata alam termasuk pantai dan gunung botak.(eap/bm)
Editor: BUSTAM
