GOW Manokwari Dorong Kesadaran Publik soal KDRT Lewat Talk Show Edukatif

0
Wakil Bupati Manokwari, H. Mugiyono menghadiri talk show GOW Manokwari. (foto: Gemelin/klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Manokwari menggelar talk show edukatif bertajuk “Membangun Keluarga Aman Tanpa Kekerasan” pada Kamis (27/11/2025) disalah satu pusat perbelanjaan setempat.

Talk show yang dibuka oleh Wakil Bupati H. Mugiyono ini merupakan komitmen GOW dalam meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus memberikan edukasi, pencegahan, dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

“Keluarga adalah unit terkecil masyarakat sekaligus fondasi pembangunan daerah. Ketika keluarga sehat, aman, dan harmonis, maka masyarakat pun akan tumbuh kuat,” kata Wabup Mugiyono.

Wabup Mugiyono menekankan kegiatan talkshow ini bukan sekadar seremonial, tetapi kontribusi nyata GOW dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.

Ia mengajak semua pihak untuk menyadari bahwa mencegah kekerasan adalah tanggung jawab bersama.

“Perempuan perlu diberdayakan, anak-anak perlu dilindungi, laki-laki perlu dilibatkan, dan masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa kekerasan bukan budaya kita dan tidak boleh dibenarkan dalam alasan apa pun,” tegasnya.

Melalui talkshow tersebut, Wabup Mugiyono berharap seluruh peserta dapat menambah wawasan, mengetahui layanan yang tersedia, dan yang terpenting, menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, mulai dari keluarga hingga komunitas.

Ketua GOW Kabupaten Manokwari, Nurhaya Mugiyono, menyampaikan bahwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) hingga kini masih menjadi persoalan serius yang sulit ditangani.

Hal ini disebabkan oleh stigma, rasa malu, dan ketakutan yang seringkali membuat korban tidak berani melapor.

“Diskusi ini berfokus pada edukasi, pencegahan, dan perlindungan bagi perempuan dan anak. KDRT masih menjadi persoalan serius karena korban sering kali malu, takut, bahkan tidak berani melapor,” ujar Nurhaya.

Melalui kegiatan ini, GOW berkomitmen untuk meningkatkan peran dan kesadaran masyarakat dalam menangani kasus kekerasan.

Nurhaya menekankan bahwa edukasi menjadi kunci utama untuk memutus rantai kekerasan dalam keluarga.

“Jika masyarakat memahami kekerasan di dalam keluarga, kita bisa memahami hal-hal pemicu terjadinya KDRT di dalam rumah tangga,” tambahnya.

Selain memahami pemicu, kegiatan ini juga bertujuan memberikan pemahaman praktis kepada peserta tentang prosedur pelaporan.

“Kita harus memahami bagaimana mekanisme pelaporan jika terjadi KDRT, baik di dalam keluarga, lingkungan, maupun masyarakat,” tegasnya. (mel)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses