Latifah, Perajin Batik Cap Pekalongan yang Jadi Tulang Punggung Keluarga

0
Latifah, Perajin Batik Cap Pekalongan. (foto: Laurens/klikpapua)

PEKALONGAN,KLIKPAPUA.com– Di tengah hiruk pikuk Kota Pekalongan, tepatnya di Kelurahan Pasir Kraton Kramat, Kecamatan Pekalongan Barat, tinggal seorang ibu tangguh bernama Latifah (54).

Ia tidak hanya berperan sebagai ibu, tetapi juga menjadi ayah bagi kelima anaknya. Sehari-hari, Latifah bekerja sebagai pembatik cap, profesi yang telah digelutinya sejak lebih dari tiga dekade lalu.

“Batik cap merupakan usaha peninggalan dari orang tua saya, dan saya mulai menggeluti pekerjaan ini sejak tahun 1990,” ujar Latifah saat ditemui wartawan klikpapua.com, Rabu (14/5/2025).

Sejak ditinggal ayah dan suaminya, Latifah menjadi tulang punggung keluarga. Meski dihadapkan pada berbagai tantangan dan dinamika usaha, ia tetap konsisten menjalankan profesi sebagai pembatik.

Dalam sehari, ia mampu memproduksi hingga 35 kodi kain batik bersama 27 karyawannya, termasuk penjahit. Permintaan kain batik biasanya meningkat saat menjelang hari raya keagamaan.

Kain-kain tersebut kemudian dijahit menjadi daster berukuran dua meter dan dijual dengan harga Rp60 ribu per potong.

“Kalau gamis, ukuran kain sekitar 2,5 meter, dijual mulai Rp60 ribu hingga Rp80 ribu tergantung motif dan minat pembeli,” jelasnya.

Latifah menyampaikan rasa syukurnya karena tergabung dalam Koperasi Bangun Bersama, milik Rumah Batik TBIG yang didukung melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) pada pilar budaya.

“Kami diberi ruang dan bantuan modal usaha untuk terus mengembangkan produksi batik,” ungkap Latifah.

Tak hanya itu, koperasi juga secara rutin membeli hasil produksi batik yang telah dijahit menjadi daster dalam jumlah 10 hingga 20 kodi per minggu.

Kolaborasi ini, menurutnya, sangat membantu keberlangsungan usaha kecil yang ia jalankan.

Latifah berharap, kerja sama dengan Rumah Batik TBIG terus berlanjut agar usahanya dapat terus eksis dan berkembang di tengah persaingan industri batik yang kian ketat. (lau/red)


Komentar Anda

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.