
KAIMANA,KLIKPAPUA.com– Frans Surdiasis, Anggota Komite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Jurnalisme Berkualitas menegaskan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu pilar penting dalam praktik perusahaan modern.
Hal ini disampaikannya secara daring melalui Zoom saat memberikan sambutan dalam Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 5 yang digagas oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dan PT PT Tower Bersama Group (TBIG) di Rumah Belajar TBIG, Karawaci, Tangerang, Selasa (15/4/2025).
“Perusahaan Tower Bersama Group menunjukkan perhatian besar terhadap CSR, karena ini adalah bagian dari kerja-kerja perusahaan modern,” ujar Frans yang juga selaku mentor GWPP.
Frans menjelaskan, CSR tidak hanya menjadi kewajiban perusahaan semata, melainkan juga bentuk kehadiran perusahaan sebagai bagian dari warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
Ia menyayangkan bahwa media masih sering memperlakukan CSR hanya sebagai urusan internal perusahaan, bukan sebagai persoalan publik.
“Faktanya, media masih menganggap CSR sebagai ranah perusahaan, padahal CSR seharusnya dilihat sebagai bagian dari solusi atas persoalan-persoalan sosial di masyarakat,” tambahnya.
Menurutnya, pemahaman tentang CSR di kalangan wartawan masih perlu diperbaiki. Banyak yang masih menganggap CSR sebagai bentuk kebaikan perusahaan, bukan sebagai kewajiban sosial yang melekat.
Dalam kesempatan itu, Frans mengapresiasi Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dan Tower Bersama Group yang telah menginisiasi pelatihan jurnalisme CSR.
Kegiatan ini dinilai sebagai langkah positif untuk mendorong media agar memberitakan program-program CSR secara lebih berdampak dan relevan dengan kehidupan masyarakat.
“Fellowship ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kerja-kerja CSR, dan sekaligus mendorong media untuk menginformasikannya dengan pendekatan yang lebih bermakna,” ujarnya.
Ia menambahkan, jurnalis yang meliput kegiatan CSR sejatinya sedang mengagendakan perubahan sosial. Sebab, baik media maupun CSR bekerja di atas platform yang sama: masyarakat.
“Peliputan di bidang pendidikan, ekonomi, dan hiburan sekalipun harus tetap berlandaskan prinsip jurnalisme yang berkualitas dan berpihak pada kepentingan publik,” tutup Frans. (lau)