Panen Perdana Berbuah Manis, Tangguh LNG Sukses Kembangkan Hidroponik di Bintuni

0
Petani saat melakukan budidaya sayur kangkung di Kebun hidroponik percontohan di Kampung Tanah Merah Baru, Teluk Bintuni, Papua Barat. (Foto: Ist)

MANOKWARI, KLIKPAPUA.com – Kebun hidroponik percontohan di Kampung Tanah Merah Baru (TMB), yang dikembangkan oleh Koperasi Mayri dan Tangguh LNG, berhasil memanen 25 kilogram kangkung dalam produksi perdananya. 

Dengan luas lahan 150 meter persegi, kebun hidroponik TMB menjadi inisiatif pertama dari Tangguh LNG dalam menerapkan sistem hidroponik untuk memenuhi kebutuhan sayuran segar bagi penyedia boga di kilang LNG.

Habel Tanati, social performance and delivery manager BP Indonesia mengatakan program ini diharapkan dapat menciptakan pendapatan berkelanjutan bagi petani dan memberikan keahlian bertanam hidroponik yang dapat diterapkan di lahan-lahan lain. 

“Inisiatif ini adalah langkah nyata Tangguh untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Dengan kebun hidroponik ini, kami tidak hanya meningkatkan pasokan sayuran segar, tetapi juga memberdayakan petani lokal dan menciptakan peluang ekonomi baru,” ujarnya melalui pers rilisnya, Sabtu (26/10/2024)

Program kebun hidroponik ini merupakan bentuk dukungan Tangguh LNG terhadap ketahanan pangan dan ekonomi lokal. Metode hidroponik dipilih karena efisiensinya dibandingkan pertanian konvensional. 

Budidaya hidroponik dilakukan di lahan terbatas, menggunakan nutrisi dan volume air yang minimal, serta membatasi penggunaan pestisida. Selain itu, panen dapat dilakukan setiap 3-4 minggu.

Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere, memberikan apresiasi atas inisiatif ini saat mengunjungi kebun hidroponik tersebut. 

“Program hidroponik ini adalah contoh yang sangat baik dalam pengembangan usaha pertanian di Bintuni. Selain berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat, program ini juga mendukung upaya penurunan angka stunting,” ujarnya.

Kebun hidroponik ini tidak hanya memproduksi bahan pangan, tetapi juga berfungsi sebagai wadah pembelajaran bagi petani dan masyarakat setempat. Para petani dilatih dalam sistem pertanian modern yang memanfaatkan teknologi hidroponik untuk bercocok tanam di lahan terbatas. 

Selain itu, kebun ini juga menjadi tempat belajar bagi siswa sekolah mengenai keterampilan STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) seperti teknik hidroponik, pengelolaan sumber daya, dan penelitian tanaman. (rls/red)
baca juga : Tangguh LNG Perluas Program Hidroponik Dorong Ketahanan Pangan di Papua Barat



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.