Ini 3 Dewan Hakim Asal PB dan PBD yang Jadi Dewan Hakim Nasional MTQ ke-30 di Samarinda

0
CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 90?

SAMARINDA,KLIKPAPUA.com–Dua dewan hakim asal Papua Barat Daya dan satu Dewan Hakim asal Papua Barat terpilih menjadi dewan hakim pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30 tahun 2024 di Samarinda,Kalimantan Timur.

Ketiga dewan hakim asal Papua Barat dan Papua Barat Daya tersebut yakni H. Purnomo,S.Ag,M.Pd.I, Abdul Manan Fakaubun, dan Umar Gadin, S.Pd.I.

Purnomo merupakan Kepala KUA di Distrik Manokwari Barat yang aktif sebagai dewan hakim MTQ Provinsi Papua Barat.

Sementara Abdul Manan Fakaubun Ketua MUI Kota Sorong dan Umar Gadin seorang penyuluh Non PNS, merupakan pelatih dan dewan hakim yang aktif pada MTQ di Provinsi Papua Barat Daya.

Prosesi pengukuhan dewan hakim nasional untuk gelaran MTQN ke-30 ini dilakukan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang berlangsung di Odah Etam, Kantor Gubernur Kalimantan Timur, pada Minggu (8/9/2024).

Dalam acara tersebut, Menag Yaqut melantik 147 dewan hakim utusan dari berbagai daerah, tujuh dewan pengawas dan 26 panitera yang akan bertugas di MTQN.

Ketiga dewan hakim asal Papua Barat dan Papua Barat Daya yang bertugas menjadi dewan hakim nasional tersebut merupakan utusan dari pemerintah melalui Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Purnomo yang dihubungi via Whatsapp mengatakan, sebelumnya Papua Barat dan Papua Barat Daya masing-masing mengusulkan lima calon dewan hakim untuk bertugas di tingkat nasional.

Dari 10 dewan hakim yang diusulkan, pemerintah pusat memutuskan untuk menugaskan 3 asal Papua Barat dan Papua Barat Daya.

“Setelah melalui tahapan pengusulan, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Agama melakukan proses penjaringan dengan melihat curiculum vitae dan jejak rekam kita dan salah satu syarat utama adalah telah mengikuti pelatihan dewan hakim nasional,” ungkap Ustad Purnomo.(rls/red)



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.