BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw mengingatkan seluruh sekolah negeri agar tidak melakukan pungutan pada saat menerima anak didik baru. Karena itu melanggar aturan yang berlaku.
“Saya selalu kasih keluar surat edaran juga, khusus sekolah – sekolah negeri supaya tidak ada penerimaan pakai bayar – bayar, pendaftaran murid baru tidak boleh ada pungutan satu sepeser pun, bapak- bapak, ibu guru hati – hati nanti bisa ditangkap, ya… hati – hati ya..,” kata Bupati Petrus Kasihiw tatap muka dengan sejumlah guru – guru, tokoh adat, tokoh masyarakat di Distrik Sumuri, Senin (30/9) lalu.
Bupati mengatakan program pendidikan gratis dari mulai Paud, TK, SD, SMP hingga SMA di Teluk Bintuni masih berjalan. Khusus setingkat SMA setiap tahun anggaran pemerintah daerah membantu lewat dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), sebesar Rp. 2,5 juta persiswa pertahun.
“Lewat Peraturan Bupati untuk tetap masih memberikan BOP walaupun nilainya sedikit berkurang, kalau dulu bisa langsung ke sekolah, kalau sekarang tidak bisa, karena aturan, maka kita langsung ke anak, tetapi anak tidak bisa ambil, anak berkewajiban dengan orangtuanya mengetahui besarannya, tetapi uang itu tetap masuk di sekolah,” katanya.
Bupati Kasihiw mengakui memang anggaran BOP belum bisa dicairkan, karena baru dianggarakan pada APBD perubahan dan sidang sudah selesai. Sehingga dalam waktu dekat bisa direlaisasikan.
“Kita anggarkan di perubahan, dan sudah disetujui oleh DPR, dan selanjutnya bisa diproses pembayaran bulan – bulan Oktober,” ujarnya.
Terkait dengan masalah – masalah pendidikan, Kasihiw berharap segera dikoordinasi dengan Diana Pendidikan. Supaya apa yang menjadi kendala dapat dicarikan jalan keluar.
Orang nomor satu di Teluk Bintuni itu juga akan membantu anak – anak yang berprestasi, untuk ikut serta lomba – lomba inovasi tingkat provinsi. (at/bm)