MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) Papua Barat, Enos Aronggear memastikan, tahun 2024, pihaknya tidak akan menyediakan anggaran untuk stimulan bagi usaha mikro di daerah ini.
Aronggear menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena ketersediaan anggaran yang terbatas. Fokus anggaran tahun ini akan lebih ditekankan pada pelatihan dan peningkatan kapasitas pengelolaan UMKM.
“Dana yang disiapkan hanya untuk membiayai pelatihan dan peningkatan kapasitas pengelolaan UMKM. Kami telah menjelaskan hal ini kepada Gubernur dan Sekretaris Daerah bahwa anggaran tahun ini akan lebih banyak dialokasikan untuk pelatihan sosialisasi kepada UMKM,” ujar Aronggear.
Pelatihan tersebut, lanjutnya, akan meliputi pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang sederhana dan pembukuan bisnis. Aronggear mengungkapkan bahwa banyak pelaku usaha mikro yang menghadapi kesulitan dalam mencatat dan mengelola keuangan bisnis mereka, sehingga pelatihan pembukuan menjadi prioritas.
Untuk melaksanakan pelatihan tersebut, pihaknya akan mendatangkan pelatih dari lembaga pendidikan koperasi di Bandung untuk melatih para pelaku usaha mikro di lima kabupaten yang tidak mendapatkan dana alokasi khusus.
Selain itu, sosialisasi dan perijinan akan diperluas ke semua kabupaten untuk memastikan bahwa UMKM memiliki akses yang lebih baik dalam memperoleh pinjaman dan dukungan.
Dengan memiliki izin resmi, mereka juga dapat menyalurkan barang-barang sembako dengan harga stabil, yang diharapkan dapat dijaga oleh pemerintah dengan memberikan stimulus dan dukungan kepada mereka.
Aronggear menegaskan pentingnya pembukuan yang baik dalam pengelolaan bisnis UMKM, karena hal ini akan membantu mereka mengatur keuangan dengan lebih efektif.
Dia berharap pelatihan yang akan dilakukan dapat meningkatkan kemampuan manajemen keuangan pelaku usaha mikro sehingga mereka dapat mengelola bisnis mereka dengan lebih baik dan berkelanjutan. (aa)