MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM–Sabtu (21/9/2019) Relawan Manokwari, Papua Barat, akan melakukan aksi bersih-bersih mulai pukul 07.00 pagi hingga 11 siang WIT, yang menyisir Kelurahan Padarni, Distrik Manokwari Barat.
“Ini dilakukan dalam rangka World Cleanup Day. Aksi bersih-bersih terbesar di dunia ini akan dilakukan serentak di 157 negara,” demikian dikatakan Koordinator Relawan Manokwari, Toto Rizqi Darwinto kepada klikpapua.com, malam tadi.
WCD ini dinaungi oleh Let’s Do It World, sebuah gerakan di Estonia yang didirikan bersama oleh para pendiri yang berasal dari Asia (termasuk Indonesia), Amerika, Eropa, Afrika dan Oseania. Dengan tujuan untuk membebaskan planet dari permasalahan sampah. “Gerakan ini melahirkan komitmen dari jaringan-jaringan yang tergabung di dalamnya dan tersebar di berbagai negara,” kata aktifis lingkungan ini.
Dijelaskan Toto, bahwa World Cleanup Day di Indonesia diperkenalkan oleh Let’s Do It Indonesia, organisasi dari jaringan Let’s Do It World yang didirikan pada tahun 2014.
Bersama 13 organisasi yang menjadi core team nasional dan dengan dukungan dari Pemerintah, Sponsor serta Partners.
World Cleanup Day yang pertama telah sukses dilaksanakan pada 15 September 2018 dengan melibatkan 7.688.332 relawan dan mengumpulkan 14.876.803 kg sampah. Keberhasilan tersebut telah mengantarkan Indonesia menjadi negara pertama yang memimpin aksi cleanup terbesar di dunia.
Tahun ini World Cleanup Day diselenggarakan pada 21 September 2019 bertepatan dengan Hari Perdamaian International 2019. “Maka dari itu, kegiatan WCD tahun ini mengambil tema ‘Cleanup for Peaceful Indonesia’ yang diharapkan menjadi momentum persatuan seluruh masyarakat Indonesia untuk bergotong royong dengan damai,” katanya.
Virli, Leader WCD Papua Barat berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi aksi sehari semata, tetapi menjadi langkah awal perubahan perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
“Jejaring relawan yang terlibat juga diharapkan menjadi bibit gerakan-gerakan peduli lingkungan yang berkelanjutan, terutama di Papua Barat yang sudah diusung menjadi Provinsi Konservasi,” harap Virli. (rls/bm)