MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari, akan membentuk bank data pada 2023 mendatang, hal ini untuk menyajikan satu data sebagai acuan pembangunan di daerah ini.
Hal ini dikatakan Bupati Manokwari Hermus Indou, usai menghadiri talkshow bersama Bappenas, Senin (14/11/2022).
Dikatakan, nantinya bank data dan forum data yang setiap empat bulan sekali divalidasi oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) serta Badan Pusat Statistik (BPS).
“Kita mau agar data kita bukan data abal-abal tetapi data yang benar-benar sudah menjadi kesepakatan dari semua pihak yang memiliki legitimasi yang sangat kuat dan dapat dipertanggung jawabkan saat digunakan,” tutur Bupati Hermus.
Sejauh ini, pihaknya memiliki data agregat daerah yang berisi nama dan alamat masyarakat dimana 21 persen atau 40 ribu dari 200 ribu lebih penduduk Kabupaten Manokwari masuk kategori miskin.
Sasaran dari program pemerintah dan pembangunan daerah ke depan, diupayakan akan ditujukan kepada masyarakat yang masuk dalam kategori miskin tersebut.
“Kalau tidak punya data riil dan kita lakukan pembangunan begitu saja tanpa data nanti tidak akan efektif dan pasti tidak berhasil menurunkan angka kemiskinan kita di Manokwari,” ungkap Hermus.
Dia memastikan kepemilikan data penting untuk mengetahui lebih lanjut faktor dan indikator kemiskinan masyarakat di Manokwari.
“Misalnya masyarakat ini dia masuk kategori miskin karena apa, apakah karena tidak memiliki rumah, anaknya tidak sekolah, atau ada masalah kesehatan. Variasi kemiskinan saya rasa ada macam-macam dan perlu ditilik satu per satu,” kata Hermus.
Pemkab Manokwari, lanjut dia, selama ini telah mengupayakan berbagai program seperti penyediaan air bersih dan program untuk menurunkan kasus stunting dengan menyediakan rumah gizi untuk mencukupi nutrisi ibu dan anak.
Hermus menilai kemiskinan secara umum yang ada di Manokwari disebabkan oleh tidak adanya pendapatan yang cukup sehingga mengakibatkan daya beli yang terbatas.
Untuk itu, dia menyebut program pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta penciptaan lapangan kerja adalah salah satu dari sejumlah usaha yang akan dilaksanakan pihaknya ke depan.
“Kalau setiap keluarga bisa mendapatkan lapangan pekerjaan yang baik, saya kira setiap bulan pasti dia punya pendapatan yang baik dan masyarakat bisa memiliki daya beli yang baik juga sehingga kebutuhan gizi bisa dipenuhi serta pendidikan dari anak juga bisa ditangani dan sisa pendapatan bisa disisihkan masyarakat untuk pembangunan rumah yang layak untuk dihuni,” tukasnya. (dra)