BINTUNI, KLIKPAPUA.com— Sebanyak 42 Kepala Kampung dari 13 Distrik di Kabupaten Teluk Bintuni Rabu (3/8/2022) dilantik Bupati Petrus Kasihiw di Gedung Serbaguna (GSG) Kota Bintuni.
Pelantikan ini juga dihadiri warga masyarakat dari berbagai distrik yang ingin menyaksikan dari dekat pelantikan kepala kampung mereka masing-masing yang 4 di antaranya adalah perwakilan perempuan.
Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw dalam sambutannya mengatakan, sesuai dengan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Turun Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang pelaksanaan UU Nomor 6, menjadi landasan bagi desa atau kampung dalam menjalankan roda pemerintahannya.
“Saya ucapkan terimakasih kepada anggota baperkam dan panitia pemilihan kepala kampung atas upayanya sehingga pemilihan kepala kampung dapat berlangsung dengan aman, tertib dan demokratis, dimana kepala kampung yang terpilih telah berhasil merebut simPATI mayoritas warga,” ujarnya.
Bupati berharap kepala kampung dapat menjalankan komitmen pemerintah sesuai amana uu desa sekaligus mewujudkan nawacita negara sekaligus menjalankan visi misi pemerintah menjadikan Teluk Bintuni Damai maju dan berdaya saing.
“Saya perlu mengingatkan kepala kampung yang baru saja dilantik agar pelajari pahami dan melaksanakan tugas dalam jabatan.
Kepala jampung harus belajar uu desa agar tau apa tugas dan tanggungjawab tentang pembangunan desa,” kata Bupati.
Bupati juga menekankan bahwa kampung mendapat perhatian besar dari presiden memberikan dana kampung yang besar turun langsung ke rekening kampung melalui Dana Desa (DD). Di sisi lain ada pula vantuan Alokasi Dana Desa bersumber dari APBD Pemerintah daerah, program padat karya, di sisi lain dana ini sangat mengurangi pengeluaran dana kampung, namun di sisi lain ada tuntutan yang besar untuk mempertanghungjawabkan penggunaan dana kampung tersebut.
“Perhatian presiden luar biasa, dari catatan saya di Bintuni keuangan kampung lancar terutama kampung definitif, ada pula ADD, ada pula program padat karya dan bantuan program lainnya, di sisi lain hal tersebut mengurangi beban keuangan kampung, tapi di sisi lain juga menuntut tanggung jawab yang sangat besar,” ujar Bupati.
Dengan demikian Bupati Kasihiw menekankan kepala kampung yang baru dilantik agar mekakukan semua pengelolaan dana kampung secara terbuka dan transparan.
“Lakukan semua pengelolaan dana kampung secara transparan, saya minta kepala kampunh buat dengan baligho dana kampung digunakan untuk apa saja, kalo tidak ada buat dengan kertas tempel supaya masyarakat tau dana kampung digunakan untuk apa saja”, ujarnya.
Pesan Bupati juga meminta kepala kampung agar membantu tugas bupati menyelesaikan masalah di tingkat kampung.
“Apa yg bisa diselesaikan di kampung selesaikan jangan bupati, sehingga tidak hanya bupati terima masyarakat saja, karena bupati juga harus mengurus banyak hal, undangan dari provinsi maupun kementrian,” ujarnya.
Ia berharap hal ini menjadi perhatian bersama ada kerjasama dari mulai aparat kampung, distrik, kepala dinas hingga bupati.
Ke empat idealnya kepala kampung harus mampu membawa masyarakat hidup secara layak, kita punya tanggung jawab untuk mensejahterakan rakyat sesuai dengan kemampuan dana yang ada.
“Dana kampung ini pakai untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya.(dr)