Ketua MRPB Maxsi Nelson Ahoren. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) Maxsi Nelson Ahoren menyampaikan apa yang menjadi harapan rakyat Papua yang berada di wilayah Papua Barat terkait Rapat Dengat Pendapat (RDP) masalah Otsus akan segera di sampaikan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri dan DPR-RI setelah agenda Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
RDPU akan dilaksanakan di Jakarta dalam waktu dekat, namun semua itu masih menunggu kepastian dari Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Pemerintah Provinsi. “Pada prinsipnya kami MRPB siap untuk melaksanakan RDPU di Jakarta,” tegas Ketua MRPB Maxsi Nelson Ahoren saat ditemui di kantor MRPB di Sowi Gunung, Rabu (2/12/2020).
Menurutnya, dalam penyerahan RDPU nanti MRPB tidak berdiri sendiri, tapi juga akan mengundang seluruh tokoh masyarakat, kurang lebih ada 15 orang atau lebih yang akan ikut bersama. “Untuk melihat secara langsung apa yang diputuskan pada RDP pertama dan RDP kedua, tidak ada yang kami rubah sedikitpun. Agar jangan terkesan atau ada yang berpikir tentang MRPB untuk melakukan hal-hal diluar dari pada keputusan yang sudah diambil seperti terkesan bahwa ini rekayasa yang dibuat oleh lembaga. Disini kami mau pertegas bahwa tidak ada intervensi dari siapapun karena kami mengajak 15 orang perwakilan,” tegasnya.
Perwakilan yang akan dihadirkan bersama- sama untuk menyerahkan apa yang menjadi keputusan dalam RDP satu dan RDP dua yang disampaikan oleh 12 Kabupaten / 1 Kota yang ada di Provinsi Papua Barat, MRPB akan akomodir menjadi satu dan akan diserahkan pada saat penyerahan RDPU di Jakarta. “Perwakilan tersebut dari Barisan Merah Putih, ULMWP, LMA, DAP, Tokoh Agama, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, ditambah lagi dengan tokoh-tokoh masyarakat lainnya yang ada di Provinsi Papua Barat,” ungkap Maxsi.
Ditambahkan Maxsi, menyangkut tentang sidang penetapan RDPU ini MRPB masih menunggu dari Provinsi Papua kapan mereka siap. “Kami sudah sepakat akan melaksanakan sidang paripurna luar biasa di Jakarta yang di pimpin langsung oleh dua MRP, dan hasil dari paripurna tersebut akan kami serahkan.
Tidak ada sedikitpun yang kami rubah, kami akan serahkan ini keinginan orang Papua seperti ini kami akan serahkan semua tidak ada satu kalimat atau bahasa yang kami rubah yang mereka tulis dengan tangan itu pun akan kami serahkan seperti itu,” pungkasnya.(aa)
