MANSEL,KLIKPAPUA.COM– Petani di Kampung Margomulyo dan Kampung Muari, Distrik Oransbari tidak perlu kuatir, karena sudah ada jaminan pasokan air untuk mengairi sawah dan kebun mereka. Pasalnya saat ini sudah ada dua sumber air, satunya dari bendungan Waroser yang bangun pihak balai, dan satunya lagi dari Pemerintah Kabupaten Mansel di Kampung Margomulio.
Dengan adanya tambahan satu bendungan yang alirannya melintasi di Kampung Margomulyo dan Muari maka kawasan pertanian dan perkebunan di daerah bisa terjaga. “Awalnya lokasi tersebut sudah sering dimanfaatkan oleh warga, namun cara bendungnya masih manual, jadi kalau air kali meluap secara otomatis bendungan yang dibuat warga pasti jebol, jadi setiap saat warga harus menyewa alat untuk membendung kali,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Manokwari Selatan H.Bua saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, baru-baru ini.
Lebih lanjut, H.Bua menjelaskan, bahwa usulan untuk pembangunan bendungan yang permanen ke pihak balai sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu, namun karena sampai sekarang belum ada respon. Persoalan pasokan air tersebut dipantau oleh Bupati dan akhirnya bendungan tersebut bisa dibangun pada tahun 2019 lalu menggunakan APBD Pemda Mansel yang bersumber dari dana DAK.
“Jadi misalnya kita tidak minta-minta bendungan yang besar ada bermasalah seperti yang lalu-lalu, setidaknya kita sudah punya satu bendungan lagi yang bisa memberi pasokan air untuk 140 hektar sawah di Kampung Margomulio dan Kampung Muari, serta ratusan hektar kawasan perkebunan horti lainnya,” ungkap H.Bua.
Pada kesempatan itu, mewakili para petani, H.Bua menyampaikan terimakasih kepada Bupati atas perhatian dan sikap tanggapnya terhadap kebutuhan petani di daerah itu. “Secara teknis urusan pengairan ini merupakan urusan balai DAS, namun pak Bupati melalui Dinas Pekerjaan Umum bisa dengan cepat mengambil sikap demi kelancaran proses pertanian di daerah ini, memang tidak semua kawasan bisa terlayani dari bendungan yang dibangun oleh Pemda Mansel ini, akan tetapi sangat membantu kami untuk urusan pertanian,” katanya lagi. (eap/bm)