KLIKPAPUA,KAIMANA- Dari total 17 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di tujuh wilayah distrik se-Kabupaten Kaimana, baru sembilan sekolah yang tahun ini siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sementara delapan di antaranya masih menggunakan sistim lama yakni berbasis kertas pensil. Sekolah yang melaksanakan ujian berbasis komputer ini keseluruhannya berada di wilayah kota, ditambah satu sekolah di tingkat distrik yakni SMP Negeri Kambrauw.
Demikian Kepala Bidang Pendidikan SLTP Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Kaimana, Silas Djarfi, S.Pd menyampaikan ini menanggapi pertanyaan terkait kesiapan SMP di Kaimana dalam menghadapi ujian nasional.
Dikatakan, secara keseluruhan sekolah-sekolah di Kaimana sudah sangat siap menghadapi ujian nasional yang pelaksanaannya dijadwalkan 23-25 April 2019. “Kalau untuk persiapan, semua sekolah di Kaimana sudah sangat siap, mereka sudah berpengalaman dari tahun sebelumnya dan cukup memahami apa saja yang diperlukan dalam menghadapi ujian ini. Kami dari dinas juga sudah melakukan sosialisasi, sehingga kami berharap pelaksanaan ujian nanti berjalan aman dan lancar,” ujar Djarfi.
Dijelaskan, pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP di Kaimana akan dilaksanakan dalam dua model yakni berbasis komputer dan berbasis kertas. Jumlah sekolah penyelenggara ujian nasional sendiri sebanyak 17 sekolah, dengan total peserta sebanyak 938 orang. Dari 17 sekolah penyelenggara UN, yang menyelenggarakan ujian berbasis komputer sebanyak 9 sekolah, sedangkan 8 lainnya masih menggunakan kertas dan pensil.
“Untuk sekolah di wilayah kota, termasuk SMPN Kambrauw semua akan melaksanakan ujian berbasis komputer, selain dari itu menggunakan masih manual berbasis kertas. Kalau untuk peserta, secara keseluruhan berjumlah 938 orang yang tersebar di 17 SMP se-Kabupaten Kaimana. Tempat pelaksanaan ujian di sekolah masing-masing, dengan jadwal yang sudah ditetapkan secara nasional 23-25 April 2019,” terang Djarfi.
Ditambahkan, masih adanya sekolah yang melaksanakan ujian nasional berbasis kertas, menjadi sebuah tantangan bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk segera menyiapkan fasilitas komputer. Tahun depan, Pemerintah Daerah melalui Dinas PPO menargetkan semua SMP di Kaimana akan melaksanakan ujian berbasis komputer.
“Mau tidak mau, suka tidak suka semua harus menggunakan komputer karena ini program nasional. Memang dalam implementasinya belum serentak karena banyak faktor yang harus dipersiapkan secara baik. Kita di Kaimana akan secara bertahap menyiapkan infrastruktur, seperti ruang dan peralatan komputer sehingga mulai tahun depan, semuanya bisa melaksanakan ujian berbasis komputer,” pungkas Silas Djarfi. (iw)