Elias Mokiri, salah satu guru honorer di SMP YPK 11 Tahota. (Foto: klikpapua.com)
MANSEL,KLIKPAPUA.COM– 10 siswa SMP YPK 11 Tahota, Kabupaten Manokwari Selatan, akan mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ini. Namun yang sudah terdaftar di Dapodik baru tiga siswa.
Elias Mokiri, salah satu guru honorer di SMP YPK 11 Tahota mengatakan, sejak proses belajar di SMP Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) ini dimulai, kepala sekolah yang bertugas di sekolah itu tidak pernah menginjakkan kaki di tempat tugas.
Saat ini yang menangani sekolah adalah pengelola, Soleman Wasabiti. “Kalau kepala sekolah aslinya sampai saat ini kita belum tau orangnya karena sampai sekarang belum pernah datang di sini,” ujar Elias Mokiri yang saat ditemui sedang membersihkan halaman sekolah
Menurutnya, kepsek sementara yang tidak pernah hadir semenjak sekolah itu dibuka masih berstatus tenaga honorer. “Kalau yang di angkat kepala sekolah sementara itu honorer kenapa harus ambil dari luar, kan ada masyarakat di sini yang mengajar sama-sama honorer, kenapa tidak angkat mereka saja sambil menunggu pengangkatan CPNS, mereka yang tinggal di sini lebih dekat, sedangkan kalau yang jauh paling naik sebentar langsung turun kota lagi,” tambahnya.
Jumlah siswa di SMP YPK 11 Tahota sebanyak 30 orang, kelas VII ada 15 orang, kelas VIII ada 5 orang dan kelas IX ada 10 orang. “Kelas IX yang akan mengikuti ujian tahun ini, data sudah kita masukkan, ada 3 orang yang nama sudah keluar di Dapodik, sedangkan 7 orang belum, oleh karena itu kita kembalikan ke dinas supaya mereka mengambil kebijakan seperti apa, mungkin kesalahan di mana,” tuturnya.
Sedangkan untuk tenaga pengajar ada sebanyak delapan guru dan yang aktif mengajar ada enam orang. “Yang aktif mengajak Bapak Soleman, Elias Mokiri, Marthen Roimetu, Korneles, Imanuel dan ibu Maria, sedangkan yang lain kita tidak tau dimana,” katanya sembari mengatakan, bahwak sekolah tersebut sangat membutuhkan meubelair. (eap/bm)
