MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan kembali membuktikan perannya sebagai penopang utama layanan kesehatan masyarakat.
Melalui program ini, Zakarias Ginuni (65), warga asal Kabupaten Manokwari berhasil menjalani operasi hernia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Manokwari tanpa harus mengeluarkan biaya, karena terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran Pemerintah Daerah.
Hernia merupakan kondisi dimana organ dalam tubuh menonjol keluar melalui dinding otot yang lemah. Hal ini terjadi karena otot atau jaringan disekitar organ melemah, sehingga sebagian organ terdorong keluar dan membentuk benjolan di bawah kulit.
“Sudah beberapa hari saya merasakan sakit diperut yang disertai mual. Awalnya saya pikir itu hanya kembung biasa, tapi rasa sakitnya semakin menjadi hingga terasa seperti ada yang menekan di bagian bawah perut. Karena tidak tahan lagi, saya akhirnya pergi ke RSUD Manokwari untuk memeriksakan kondisi saya,” ucap Zakarias.
Rasa sakit yang semakin hebat membuat Zakarias tak punya pilihan selain segera ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Manokwari. Di sana, tim medis langsung melakukan serangkaian pemeriksaan termasuk USG. Hasilnya, dokter memastikan bahwa ia menderita hernia dan menyarankan agar segera dilakukan tindakan operasi untuk mengatasinya.
“Ketika sampai di IGD, perut saya sudah sangat sakit sampai sulit untuk berdiri. Setelah diperiksa dan hasil USG keluar, dokter menyampaikan saya terkena hernia. Saya kaget, tapi disatu sisi saya bersyukur karena pemeriksaan yang dilakukan termasuk cepat, dan hasilnya bisa segera diketahui,” ujarnya
Walaupun dirinya terdaftar sebagai peserta JKN kelas 3, Zakarias merasa sangat puas dengan pelayanan di RSUD Manokwari. Ia menuturkan bahwa ruang rawat inapnya bersih, nyaman dan luas. Ia juga memuji sikap dari tenaga kesehatan yang tanggap dan memperlakukan semua pasien dengan sama baiknya, tanpa memandang kelas perawatannya.
Ia juga merasa beruntung karena telah terdaftar sebagai peserta JKN, sehingga seluruh proses administrasi pengobatan mulai dari pemeriksaan awal, rawat inap, hingga operasi, dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.
“Saya merasa semua layanan dan fasilitas yang diberikan ini sudah cukup baik dan memadai. Dokter dan perawat sangat responsif. Karena saya tahu semua biaya ditanggung secara full oleh BPJS Kesehatan, saya jadi bisa lebih tenang dan fokus dalam menjalani pengobatan. Tidak hanya itu, semua obat-obatan juga sudah disiapkan oleh pihak rumah sakit. Prosesnya sangat cepat dan tidak berbelit,” tambahnya.
Kisah Zakarias membuktikan bahwa manfaat program JKN benar-benar dirasakan oleh masyarakat di seluruh pelosok negeri. Bagi dirinya, kesehatan keluarga adalah hal terpenting, dan ia merasa beruntung memiliki akses terhadap program yang memberikan perlindungan dan kemudahan tersebut.
“Banyak orang bilang pelayanan kesehatan itu rumit, tapi pengalaman saya justru berbeda. Selama saya menggunakan program JKN, semuanya berjalan lancar dan memuaskan. Saya merasa tenang karena saya mendapatkan perawatan yang sangat baik,” pungkasnya.
Usai menjalani operasi, dokter menyarankan untuk memperhatikan pola makan dan tidak melakukan aktivitas yang berat selama beberapa waktu. Ia berharap agar program JKN ini bisa terus berjalan seperti sekarang karena ia merasa sangat membantu masyarakat. Ia juga mengungkapkan bahwa JKN kini sudah menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan keluarganya tanpa ada rasa cemas terhadap biaya.
“Sakit bisa datang kapan saja, tapi dengan adanya program JKN, saya dan keluarga merasa lebih tenang karena tidak perlu khawatir soal biaya. Saya bersyukur telah menjadi peserta JKN penerima bantuan iuran, yang mana saya hanya perlu untuk memastikan status kepesertaan saya tetap aktif. Saya berterima kasih kepada BPJS Kesehatan dan Pemerintah karena sudah bekerja sama dalam memberikan jaminan perlindungan kesehatan bagi kami masyarakat. Harapan saya, program ini bisa terus ada dan manfaatnya semakin luas dirasakan,” tutupnya.(rls/red)
