
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Ketua Komite III DPD RI, Dr. Filep Wamafma, kembali menggelar pengobatan gratis serta pemberian makanan sehat bagi ibu hamil dan bayi.
Kegiatan tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat dan berlangsung di Kampus STIH Wosi, Manokwari, Senin (22/12/2025).
Filep mengatakan, kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian dan keterpanggilan dirinya sebagai wakil daerah untuk mendukung program Papua Barat Sehat.
“Ini merupakan bagian dari kepedulian saya untuk membantu pemerintah mewujudkan Papua Barat Sehat. Saya berharap masyarakat tidak hanya datang berobat, tetapi juga semakin peduli terhadap kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan,” ujar Senator Filep.
Ia mengimbau masyarakat agar memanfaatkan layanan medis yang tersedia secara optimal, termasuk meminum obat sesuai anjuran tenaga kesehatan serta kembali melapor ke fasilitas kesehatan apabila keluhan tidak membaik.
Filep memastikan seluruh tenaga medis yang terlibat merupakan tenaga profesional dan berpengalaman.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Semoga masyarakat yang berobat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dalam keadaan sehat, penuh sukacita, dan kebahagiaan,” katanya.
Menurut Filep, kegiatan pengobatan gratis tersebut telah ditetapkan sebagai agenda rutin yang dilaksanakan setiap dua bulan sekali, dengan target menjangkau minimal dua hingga tiga titik layanan kesehatan di berbagai wilayah melalui kerja sama dengan rumah sakit dan puskesmas.
“Kita tidak bisa menunggu. Kita harus jemput bola, karena kultur masyarakat kita cenderung pasif. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan harus hadir langsung di tengah masyarakat,” jelasnya.
Ia mencontohkan, kegiatan serupa yang sebelumnya digelar di Pasir Putih, Distrik Manokwari Timur, berhasil melayani sekitar 1.200 pasien.
Antusiasme masyarakat juga terlihat dalam kegiatan di Wosi yang diperkirakan melampaui jumlah kunjungan layanan kesehatan reguler di puskesmas maupun rumah sakit.
Menanggapi tingginya jumlah peserta, Filep menilai kondisi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh keterbatasan fasilitas kesehatan, tetapi juga oleh berbagai kendala yang dihadapi masyarakat, seperti biaya transportasi, kekhawatiran terhadap biaya pengobatan, serta persepsi birokrasi pelayanan kesehatan yang rumit.
“Dengan layanan gratis seperti ini, masyarakat berani menyampaikan keluhan sekecil apa pun. Ini menunjukkan bahwa kehadiran negara di tengah masyarakat sangat dibutuhkan,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut disambut antusias oleh warga dan diharapkan dapat terus berlanjut sebagai bagian dari upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Manokwari dan Papua Barat secara umum. (dra)




















