
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Manokwari mencatat penurunan signifikan temuan pangan bermasalah dalam kegiatan intensifikasi pengawasan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026.
Kepala BPOM Manokwari, Agustince Werimon, mengatakan intensifikasi pengawasan tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun untuk menjamin keamanan pangan yang beredar di masyarakat selama momentum Nataru.
“Kegiatan ini rutin kami lakukan setiap tahun. Tahun ini pengawasan dilakukan melalui lima tahap sejak November hingga Desember,” kata Agustince, Senin (22/12/2025)
Ia menyebutkan, hasil pengawasan tahun ini cukup menggembirakan karena jumlah temuan mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, nilai ekonomis temuan pangan kedaluwarsa dan tanpa izin edar mencapai Rp123 juta.
“Sedangkan tahun ini, hingga tahap ketiga pengawasan, nilai temuan hanya sekitar Rp1 juta lebih,” ujarnya.
Selain itu, BPOM Manokwari menemukan sebanyak 339 pieces produk pangan kedaluwarsa yang berasal dari Kabupaten Manokwari, Kaimana, dan Fakfak. Pada pekan ini, pengawasan akan dilanjutkan ke Kabupaten Manokwari Selatan.
Agustince menambahkan, cakupan wilayah pengawasan juga mengalami peningkatan. Tahun ini BPOM Manokwari melakukan pengawasan di empat kabupaten, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencakup tiga kabupaten.
“Kami berharap ke depan seluruh kabupaten di Papua Barat dapat terjangkau pengawasan BPOM,” katanya.
Ia berharap jumlah temuan pangan bermasalah di setiap kabupaten terus menurun seiring meningkatnya kesadaran pelaku usaha dan masyarakat terhadap pentingnya keamanan pangan.
“Kami selalu mengimbau pelaku usaha dan masyarakat untuk memastikan pangan yang dikonsumsi aman. Penurunan temuan ini menunjukkan adanya peningkatan kepedulian terhadap keamanan pangan,” pungkasnya. (dra)




















