PSSI Papua Barat Gelar Kongres Biasa, Bahas Statuta dan Program Kerja 2026

0
Kongres Biasa PSSI Papua Barat Tetapkan Perubahan Statuta dan Pengesahan Anggota Baru. (foto: Elyas/klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Papua Barat menggelar Kongres Biasa pada Selasa (16/12/2025) di Aula BPSDM Papua Barat.

Kongres tersebut dihadiri Member Development PSSI Pusat Ayu Made, Ketua Umum PSSI Papua Barat Faisal Kelian, Sekretaris Umum Vian Jeuyanan, Wakil Ketua Rowland Heinrich, anggota Komite Eksekutif Alfons Arsai, para ketua PSSI kabupaten se-Papua Barat, pimpinan asosiasi, hingga perwakilan klub sepak bola di Papua Barat.

Ketua Umum PSSI Papua Barat, Faisal Kelian, dalam laporannya menyampaikan bahwa kongres membahas sejumlah agenda penting, di antaranya laporan kegiatan PSSI Papua Barat periode 2022–2025 serta penyusunan agenda kerja tahun 2026.

Agenda lainnya meliputi penyampaian Program Kerja Tahun 2026, pencabutan Statuta PSSI Tahun 2019 penetapan Statuta PSSI Tahun 2025

Pengesahan klub baru sebagai anggota Asprov PSSI Papua Barat yang selanjutnya akan diusulkan sebagai calon anggota tetap PSSI, serta pengesahan dan penetapan asosiasi di bawah naungan PSSI Papua Barat sesuai statuta terbaru.

Selain itu, kongres juga menetapkan kepengurusan Asprov PSSI Papua Barat berdasarkan Statuta PSSI Tahun 2025.

Faisal menekankan pentingnya pembinaan sepak bola usia muda di tingkat kabupaten dan kota karena menjadi fondasi utama dalam membangun sepak bola Papua Barat secara berkelanjutan.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi pelatih lokal yang berhasil membawa tim Doberai FC lolos ke babak delapan besar nasional, sehingga berhak mendapatkan beasiswa dari PSSI untuk mengikuti lisensi pelatih B.

Menurut Faisal, pengembangan sepak bola harus diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya pelatih dan wasit, guna menciptakan kompetisi yang berkualitas.

“Pelatih yang berlisensi akan melahirkan pemain yang hebat dan andal, sementara wasit yang berlisensi mampu menjalankan tugas secara profesional,” ujarnya.

Dalam kongres tersebut juga disahkan perubahan nomenklatur Asprov PSSI Papua Barat menjadi PSSI Papua Barat, serta perubahan nama Asosiasi Kabupaten (Askab) menjadi PSSI Kabupaten.

Faisal menjelaskan, perubahan statuta menegaskan bahwa pembangunan sepak bola nasional tidak hanya bertumpu pada pusat, melainkan menjadikan daerah sebagai ujung tombak pengembangan sepak bola nasional.

“Peran sepak bola nasional tidak hanya bergantung pada pusat. PSSI berharap kekuatan sepak bola nasional tumbuh dari seluruh daerah,” katanya.

Ia menambahkan, dalam perubahan statuta tersebut, ketua PSSI kabupaten/kota tidak lagi dipilih melalui mekanisme pemilihan, melainkan ditunjuk atau dipilih langsung oleh Ketua PSSI Provinsi.

Kongres Biasa PSSI Papua Barat ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri atas tujuh asosiasi PSSI kabupaten, dua asosiasi provinsi yakni Asosiasi Futsal Papua Barat dan Asosiasi Sepak Bola Wanita Papua Barat, serta lima klub yang disahkan sebagai anggota baru, yaitu Kejaksaan FC, Doberai FC, Ransiki FC, Persada FC, dan Bintang Timur FC.

“Kami akan mengusulkan keanggotaan baru ini pada Kongres PSSI di Jakarta pada Juni 2026,” ujar Faisal.

Dalam kesempatan yang sama, Faisal Kelian juga menyatakan kesiapannya untuk kembali maju sebagai Ketua PSSI Papua Barat pada periode 2026–2030. (dra)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses