KAIMANA,KLIKPAPUA.com- Polres Kaimana menutup aktivitas tambang emas ilegal yang beroperasi tanpa izin usaha pertambangan di wilayah Distrik Teluk Etna, Kabupaten Kaimana.
Kapolres Kaimana, AKBP Satria Dwi Dharma, mengatakan bahwa penutupan dilakukan setelah pihaknya menerima pengaduan dari warga setempat terkait aktivitas penambangan liar di daerah tersebut.
“Menindaklanjuti laporan tersebut, personel gabungan dari Ditreskrimsus dan Ditintelkam Polda Papua Barat bersama Polres Kaimana langsung menuju ke lokasi dan berhasil menghentikan seluruh aktivitas tambang ilegal,” ungkap Kapolres dalam konferensi pers, Selasa (21/5/2025).
Ia menegaskan, saat ini lokasi penambangan telah dipasangi garis polisi sebagai tanda larangan beraktivitas.
Dari lokasi, petugas berhasil mengamankan lima orang dari total 28 pelaku yang diduga terlibat dalam aktivitas penambangan emas tanpa izin tersebut.
Selain itu, sejumlah barang bukti juga turut diamankan, di antaranya karung berisi material tanah dan mineral yang diduga mengandung emas, air raksa, kompresor, serta peralatan pendukung lainnya.
Kapolres menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, kelima pelaku mengakui telah melakukan aktivitas penambangan ilegal sejak tahun 2023 dengan menggunakan peralatan sederhana.
“Mereka mengaku mendapat izin dari pemilik hak ulayat. Namun perlu ditegaskan, bahwa hak ulayat tidak dapat dijadikan dasar untuk melakukan aktivitas pertambangan tanpa izin resmi dari negara,” jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak lagi melakukan kegiatan penambangan liar di wilayah hukum Polres Kaimana. Pihaknya akan mengambil tindakan tegas jika masih ditemukan pelanggaran serupa di kemudian hari.
Dalam konferensi pers tersebut, turut hadir Kasat Reskrim Iptu Tri Sukma Adimasworo, Kasi Propam Ipda Ronni Sabandar, dan Kanit Tipiter Ipda Lese. (lau)
