MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Bea Cukai Manokwari berupaya mendorong ekspor berbagai komoditas lokal unggulan Papua Barat untuk meningkatkan perekonomian daerah dan memperkenalkan kekayaan sumber daya alam ke pasar internasional.
Kepala Kantor Bea Cukai Manokwari, Didit Prayudi Sidharta, mengatakan penerimaan ekspor selama ini didominasi produk dari PT SDIC Manokwari namun belum ada ekspor dari hasil alam Papua Barat.
“Untuk penerimaan dari ekspor kami terima dari PT. SDIC Manokwari padahal banyak potensi alam yang bisa dijadikan ekspor seperti ikan tuna,” katanya, Kamis (23/1/2025).
Di tahun 2025 ini, lanjut dia, Bea Cukai Manokwari akan mendorong kegiatan ekspor sumber daya alam terutama dalam perikanan yaitu ikan tuna.
Selain itu produksi khas daerah lain seperti coklat mansel sudah dikenal hingga mancanegara tetapi hingga sampai sekarang belum ada ekspor hingga luar daerah.
“Coklat mansel bahkan sudah dikenal hingga ke mancanegara tetapi bukan membawa nama Papua Barat melainkan dari daerah lain,” ujarnya
“Kami sudah melakukan beberapa kali pendekatan dari pihak PT. Coklat Ransiki (cokran). Kami merencanakan ekspor perdana coklat Ransiki ini,” tambahnya lagi.
Selain ikan tuna, kepiting dan coklat mansel Bea Cukai Manokwari juga mendorong untuk ekspor kopi yang berasal dari Distrik Warmare Manokwari.
“Tahun ini kami akan mencoba untuk ekspor ke Singapura yang sementara kami masih mau cari pasarnya terlebih dahulu,” kata Didit.
Pihaknya juga Manokwari juga terus berusaha untuk mencari calon eksportir baik dari pelaku UMKM maupun persero, yang tentunya untuk proses pengiriman maupun pembiayaan akan dibantu hingga ke pihak pengiriman baik melalui laut maupun udara.
“Sudah tiga tahun belum ada ekspor untuk komoditas hasil alam, kendala dilakukan ekspor yaitu di mana saat ditemukan pasar untuk penjualan namun tidak ada komoditi yang memenuhi kapasitas permintaan,” ungkapnya.
Ekspor sendiri merupakan hal paling efektif untuk meningkatkan perekonomian di Manokwari. Perlu adanya kerjasama berbagai pihak termasuk pemerintah setempat. (mel)
