MANOKWARI, KLIKPAPUA.com – Debat publik perdana Pilkada 2024 Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) berlangsung meriah pada Rabu (30/10/2024) di Hotel Aston Niu Manokwari.
Dua pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Kabupaten Pegaf yaitu calon nomor urut 1, Marinus Mandacan dan Daniel Mandacan (Madan), serta calon nomor urut 2, Dominggus Saiba dan Andy Salabai (Doman).
Kedua Paslon Pilkada itu, saling adu gagasan dengan tema “Mewujudkan kesejahteraan masyarakat kabupaten Pegunungan Arfak melalui pelayanan prima menuju kabupaten Pegunungan Arfak yang maju, adil dan sejahtera”
Debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pegaf ini melibatkan lima panelis ahli, antara lain Dr. Roberth KR Hammar, Rektor Universitas Caritas Indonesia Manokwari, Amus Atkana, Ketua Jaringan Demokrasi Indonesia (JADI) Papua Barat-Papua Barat Daya.
Kemudian, Dr. Selvi Tebay, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Papua, Dr. Jan Pelarius Tata, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Papua, serta Dr. Hendrikus Renjaan, Dekan Fakultas Hukum Universitas Caritas Indonesia Manokwari.
Debat dibagi menjadi enam segmen, dimulai dengan pembukaan, pembacaan tata tertib, dan penyampaian visi, misi, serta program kerja oleh masing-masing paslon.
Pada segmen kedua dan ketiga, panelis menggali lebih dalam mengenai visi dan misi yang diusung oleh kedua paslon, sedangkan segmen keempat dan kelima menampilkan sesi tanya jawab serta tanggapan antar paslon.
Dalam debat ini, kedua paslon saling mengemukakan gagasan mengenai berbagai isu strategis yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat, termasuk pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pengembangan ekonomi lokal.
Paslon Madan menekankan pentingnya pelayanan prima dan program-program inovatif, sementara Paslon Doman mengusulkan peningkatan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.
Acara ini menjadi kesempatan berharga bagi masyarakat Pegaf untuk lebih memahami visi dan misi calon pemimpin mereka. Dengan antusiasme warga yang tinggi, debat ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan mendukung pemilih dalam menentukan pilihan pada Pilkada yang akan datang.
Debat publik ini ditutup dengan pernyataan akhir dari masing-masing paslon, yang mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi dan memilih pemimpin yang mampu mewujudkan kesejahteraan bagi semua.
Kesempatan itu Ketua KPU Pegaf, Yosak Saroi, berpesan agar kedua Paslon yang merupakan putra asli Arfak saling menghargai perbedaan pendapat, ide, maupun gagasan dalam debat publik selama dua hari di Manokwari.
Perbedaan tersebut merupakan hal lumrah sehingga kedua pasangan calon, partai politik pendukung, dan para simpatisan diharapkan dapat menjaga tata tertib selama debat hingga pelaksanaan pemungutan suara pada 27 November 2024.
“Tidak ada suku lain yang maju di Pegunungan Arfak. Kedua pasangan calon itu putra terbaik, jadi kami harap perbedaan pendapat tidak menimbulkan efek negatif. Kita semua bersaudara, mari kita jaga kedamaian,” tuturnya. (dra)