MANOKWARI,KLIKPAPUA.com – Tangguh LNG terus mengembangkan inisiatif pertanian berkelanjutan melalui program hidroponik yang sukses di Kampung Tanah Merah Baru. Setelah panen perdana yang menghasilkan 25 kg kangkung, Tangguh LNG berencana untuk memperluas program ini guna meningkatkan ekonomi lokal dan ketahanan pangan di wilayah Teluk Bintuni.
Dengan luas lahan 150 meter persegi, kebun hidroponik yang dikelola oleh Koperasi Mayri dan Tangguh LNG ini menjadi contoh konkret penerapan sistem pertanian modern. Metode hidroponik dipilih karena efisiensinya, memungkinkan budidaya sayuran segar di lahan terbatas dengan penggunaan air dan nutrisi yang minimal.
“Kangkung merupakan komoditas pertama yang berhasil dipanen, dan dalam beberapa minggu mendatang, kebun ini akan memasok pakcoy dengan perkiraan hasil panen sebesar 70-80 kg untuk penyedia boga Tangguh LNG. Selada juga akan menjadi salah satu komoditas utama yang dikembangkan,” ujar Habel Tanati, social performance and delivery manager BP Indonesia
Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk meningkatkan perekonomian lokal, Tangguh LNG berencana memperluas program ini dengan membangun kebun hidroponik serupa di Kampung Saengga pada tahun 2025.
“Langkah ini bertujuan untuk memperluas dampak positif pertanian hidroponik ke wilayah-wilayah lain di Teluk Bintuni,” ujarnya
Di luar program hidroponik ini, Tangguh telah membina dan bekerja sama dengan koperasi-koperasi di beberapa distrik di Kabupaten Teluk Bintuni dan Fakfak, termasuk Tanah Merah Baru, Babo, Bintuni, Tofoi, Weriagar, Kokas, dan Arguni, guna menyediakan pasokan bagi penyedia boga Tangguh.
Sampai dengan Juni 2024, pasokan katering Tangguh dari koperasi-koperasi tersebut berupa ikan, hasil laut, buah-buahan, sayuran, dan hasil pertanian lainnya telah mencapai lebih dari 5.637 ton. (rls/red)
baca juga : Tangguh LNG Perluas Program Hidroponik Dorong Ketahanan Pangan di Papua Barat
