KAIMANA,KLIKPAPUA.com – Kepala UPTD Persampahan Kabupaten Kaimana, Binsar Sitanggang mengajak seluruh peserta yang hadir, agar menggerakan dan memanfaatkan sampah plastik.
Hal ini diungkapkan Kepala UPTD Persampahan saat mengikuti Peringatan Hari Bumi di TPA Senja Indah Kaimana pada Minggu (28/4/2024).
Binsar menjelaskan, sampah plastik bisa didaur ulang dan dikreasikan menjadi berbagai kerajinan tangan seperti vas bunga, tempat sampah, hiasan rumah dan aksesoris lainnya, sehingga memiliki nilai ekonomis.
Tema lokal Kabupaten Kaimana, Untuk Hari Bumi tahun ini, adalah Kaimana versus plastik, artinya, jika sampah plastik tidak dikelola secara baik, akan menimbulkan pencemaran lingkungan baik tanah maupun laut.
“Sesuai data dari UPTD Persampahan, Jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) berkisar 11 ton perhari, dan pertahun berkisar 3.432 ton, ” sebutnya.
Dijelaskan dari 11 ton tersebut, sampah plastik sebanyak 4 ton, yang telah dikelola oleh petugas UPTD Persampahan berkisar 1,7 ton setiap harinya.
Selain itu ada juga sampah yang dikelola menjadi menjadi pupuk kompos dan besi tua, termasuk pemulung yang beraktivitas di TPA setiap hari, dimana hasilnya ditimbang.
“Jadi sebanyak 530,4 ton pertahun sampah yang telah dikelola oleh UPTD Persampahan Kaimana,” tuturnya.
Ia berharap, agar seluruh peserta yang hadir, bisa memahami materi yang diberikan terkait pengolahan sampah yang masuk di TPA. “Sehingga bisa mengurangi serta memerangi sampah yang masuk ke TPA. Jika dalam sehari UPTD Persampahan tidak melakukan pelayanan terhadap sampah rumah tangga, maka sebanyak 11 ton sampah yang tertinggal di masyarakat, ” ucapnya.
Menurutnya, UPTD Persampahan terus berupaya melakukan pelayanan setiap harinya, supaya tidak terjadi penumpukkan sampah,
Binsar menuturkan, ada 3 jenis pengolahan sampah yakni, Controlled Landfill adalah sampah setiap minggu dilakukan pelapis dengan tanah agar tidak terjadi ledakan dan kebakaran, Open Dumping adalah sampah yang tidak dikelola.
“Kami berharap, untuk Sanitary Landfill Pemkab Kaimana bisa mendukung, sehingga kedepan tidak ada lagi gas metana yang tertangkap ke udara, karena saat ini pengolahan sampah sudah sangat modern, ” ucapnya.(Lau)