Kasus Covid-19 Bertambah di Papua Barat, Prokes Rendah, Lawan dengan Booster

0
Juru Bicara Satgas COVID-19 Papua Barat, dr. Arnold Tiniap
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Provinsi Papua Barat alami peningkatan kasus Covid-19. Senin (25/7/2022) ada tambahan 5 kasus baru. Berasal dari Kabupaten Kaimana 2 orang, Fakfak 1 orang, Kabupaten Sorong 1 orang dan Teluk Bintuni 1 orang.
Sehingga total kasus aktif hingga hari ini, yakni Manokwari 10 kasus, Kota Sorong 8 kasus, Bintuni 10 kasus,Fakfak 6 kasus,Kabupaten Sorong 7 kasus, Wondama 1 kasus,Raja Ampat 1 kasus, Kaimana 7 kasus dan Manokwari Selatan 1 kasus.
Demikian diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap kepada klikpapua.com.
Dikatakan dr.Arnold, biasa ia disapa, adanya peningkatan kasus Covid-19 di pulau Jawa dan beberapa wilayah lainnya yang dapat menyebar ke Papua Barat, maka masyarakat diminta meningkatkan vaksinasi booster.
“Bisa kita lihat awal tahun muncul umicroon kemudian terakhir kita lihat ada sub varian yang lain dari umicroon yang katanya penyebarannya lebih cepat, yang mulai meningkat pertama muncul dari India, Australia, Amerika, Inggris Afrika Selatan, Kanada, sehingga perlu kita waspada,” tuturnya.
Lanjut dr.Arnold, bahwa masyarakat di Papua Barat harus membentengi diri dengan melakukan vaksinasi booster. Mengapa booster penting? Karena dua tahun terakhir masyarakat sudah mulai jenuh dengan menjalankan protokol kesehatan, sehingga yang paling penting harus divaksin, agar ketika terpapar tidak sakit.
“Diprediksi pada situs peningkatan pada awal-awal pandemi sampai dengan awal tahun, biasanya kita lihat di wilayah Jawa dan sekitarnya meningkat satu bulan kemudian kita di Papua barat. Sehingga diprediksi bulan Agustus kita akan mengalami peningkatan, ” katanya.
Menurutnya, jika dilihat dari jumlah yang sakit, prestasi yang sakit dengan tingkat keparahan penyakitnya saat ini lebih ringan dari delta, namun belum diketahui persis apakah sama seperti umicroon. Penularannya lebih cepat tapi kesakitan yang ditimbulkan lebih ringan daripada delta.
“Saat ini ada sub varian dari umicroon lagi yang muncul, jadi kita berharap agar semua warga melakukan vaksin, dimana umicroon ini  tingkat  penularannya lebih tinggi, tapi daya merusak kesehatan yang ditimbulkan itu bisa lebih rendah dari varian yang lain,” tutupnya.(aa)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.