MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Aliansi Raja Ampat Bersatu (Arab) bersama beberapa perwakilan masyarakat mendatangi kantor MRPB untuk menyampaikan petisi masyarakat Raja Ampat.
Sekretaris Aliansi Raja Ampat Bersatu (Arab) Niko Ramandey, Selasa (16/2/2021) mengatakan, masyarakat mengeluh dengan ekonomi Raja Ampat, awalnya masyarakat menjual pinang bisa mendapatkan uang satu hari satu juta, sekarang untuk mencari Rp 500 atau Rp 100 saja sudah sangat sulit.
Menurut Niko, dari situlah masyarakat adat yang ada di Raja Ampat bersepakat membentuk aliansi Raja Ampat Bersatu. Dari Aliansi Raja Ampat Bersatu mereka membawa semua aspirasi yang berhubungan dengan Raja Ampat, yang sekarang sedang menjadi fokus pembicaraan masalah korupsi.
“Petisi yang kami antarkan kepada MRPB yang paling utama yakni masalah Jalan Lingkar Waigeo (JLW), normalisasi kali di Waisai, kasus septic tank dan status CPNS yang memanipulasi data CPNS untuk formasi 2018,” tuding Niko.
Arab berharapkan dengan adanya petisi masyarakat Raja Ampat yang ditandatangani setiap orang ini, akan memberikan dampak positif kepada situasi yang saat ini terjadi di Raja Ampat. Dan hal-hal seperti ini tidak terulang kembali..
Ia menambahkan, laporan-laporan tersebut sudah disampaikan bukan hanya di Polres Raja Ampat, namun sudah sampai di tingkat pusat. Namun sampai saat ini belum ada tindaklanjut. “Kami ke MRPB ini dan meminta MRPB menyelesaikan masalah JLW, karena ada hak adat di dalam situ, sehingga MRPB bisa mengambil bagian untuk berbicara, karena itu ada hak adatnya masyarakat Raja Ampat yang berasal dari warga Waigio, ” pungkasnya.(aa)