MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Pandemi Covid-19 membuat kondisi pendidikan, terutama jenjang perguruan tinggi di Papua dan Papua Barat memprihatinkan. Saat ini, hanya 9,7 persen dari total mahasiswa di Papua dan Papua Barat yang bisa mengikuti dan mengakses kuliah daring atau online.
Hal tersebut terungkap saat Anggota DPR PB Fraksi Otsus, Yan Yoteni bertemu Kepala Lembaga Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Papua dan Papua Barat Wilayah 14, belum lama ini.
Menurut Yoteni, berdasarkan data yang didapat, ada sejumlah hal yang menyebabkan para puluhan ribu mahasiswa tersebut tidak bisa mengikuti kuliah online. “Salah satunnya mereka tidak memiliki smartphone. Kendala lainnya adalah kendala signal dan juga faktor keterbatasan ekonomi sehingga mereka tidak bisa membeli handphone,” ungkap Yoteni.
Anggota dari daerah pengangkatan Kuri Wamesa ini berharap ada langkah konkrit dari pemerintah daerah mengatasi hal ini. “Kondisi pendidikan kita dimasa pandemi ini sedang mengalami force majeure. Harus ada komunikasi antara pusat dengan daerah. Sekarang sudah ada program bantuan pulsa data dari Pementerian Pendidikan. Lalu daerah apa yang bisa dilakukan. Masalah ini harus segera diatasi. Kalau tidak, kasihan para mahasiswa kita,” kata Yoteni. (dar)
