Robbi Wanggai, Ketua Asosiasi Pengusaha Asli Papua. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Program pondok pinang yang dilakukan oleh Pemerintah Papua Barat melalui Dinas Sosial merupakan suatu hal yang sangat luar biasa. Yang membuat suatu perubahan dengan UU Otsus.
“Saat ini ada perubahan dengan memberdayakan orang asli Papua dengan memberikan pondok-pondok jualan, sehingga pola ini terus dilanjutkan siapapun bupati besok kedepan harus tetap memperhatikan ini,” ujar Robbi Wanggai, Ketua Asosiasi Pengusaha Asli Papua saat ditemui di Swapen Perkebunan usai pertemuan bersama Mama Penjual Pinang.
Robbi berterima kasih kepada Gubernur melalui Dinas Sosial yang telah mempercayakan dirinya sebagai kontraktor Asli Papua yang bisa mengerjakan pembuatan pondok jual pinang tersebut. “Sering orang berpikir bahwa orang Papua itu pasti tidak bisa, tetapi saya sudah membuktikan bahwa saya orang Papua juga mampu untuk menjalankan pekerjaan.
Ini merupakan suatu kebanggaan buat saya, mewakili orang Papua, semua pekerjaan itu kalau kita hadapi dengan kesungguhan hati dan bertanggungjawab tidak ada yang susah atau sulit. Kita harus tanamkan didalam pikiran kita bahwa kita bisa, bisa dan bisa dan yang paling utama itu kejujuran dan kepercayaan,” ujar Robbi.
Menurut Robbi, bekerja itu jangan berpikir uangnya, pikiran itu harus dilepaskan dan dibuang jauh-jauh, namun harus menciptakan bagaimana pekerjaan itu bisa dikerjakan dengan kemauan, kerja keras, pendekatan. “Mungkin teman-teman yang bisa membantu kita dengan bahan yang kita butuhkan. Mudah-mudahan saya menjadi contoh orang Papua lain, bahwa bekerja itu perlu kesungguhan hati dan jujur,” jelasnya.
Ia berharap orang Papua dapat dibina terus. Di belakangnya ada orang Papua lain yang mengikuti jejaknya.”Jangan selalu menyerah dan merasa diri saya tidak bisa, namun harus berprinsip bahwa saya bisa, saya bisa dan saya bisa, ” tegasnya.
Ditambahkan Robbi, untuk desain dan kontruksi ini merupakan ide langsung dari Gubernur Papua Barat yang terinspirasi dengan pondok-pondok yang berada di Jakarta, yang di bangun koperasi di Jalan Kuningan yang tidak berjauhan dengan kantor KPK. “Saya mau berpesan kepada Mama-Mama Papua untuk tidak menjual pondok-pondok yang sudah diberikan itu, karena itu merupakan rezeki yang dikasih begitu saja, sehingga tolong dihargai dan harus lebih bekerja keras lagi,” pungkasnya. (aa)
