KAIMANA,KLIKPAPUA.COM- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Kaimana saat ini tengah fokus melakukan pendampingan terhadap beberapa pengusaha perempuan asli Papua di Kaimana yang bergerak di Usaha Kecil dan Mikro (UKM).
Pendampingan ini dilakukan untuk menindaklanjuti program pembinaan terhadap pengusaha perempuan asli Papua untuk 7 wilayah adat yang ditelurkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI bekerjasama dengan Dewan Adat Papua.
Sekretaris Dinas PPPA Kaimana, Miskia Fidmatan, S.Pd menyampaikan ini. Menurut Miskia, pendampingan dilakukan karena Kaimana yang merupakan bagian dari wilayah adat Bomberay, termasuk dalam salah satu pilot project program ini.
Pendampingan diberikan kepada beberapa kaum perempuan pelaku Usaha Kecil dan Mikro. Jumlah pedagang perempuan Papua yang selama ini dibina sebanyak 10 orang, namun berdasarkan hasil pendataan di Kabupten Kaimana jumlah pelaku UKM mencapai 30 orang lebih, yang terdiri dari usaha kuliner, kerajinan tangan dan penjual pinang.
“Ada beberapa Mama Papua yang menekuni usaha kecil. Tugas kami disini adalah melakukan pendampingan untuk menindaklanjuti program kerjasama Kementerian PPPA RI dengan Dewan Adat Papua beberapa waktu lalu. Kami tidak berjalan sendiri, tetapi bekerjasama dengan OPD terkait, seperti Dinas Perindagkop, Kesehatan dan lainnya,” terang Miskia.
Ditambahkan, program ini diharapkan tidak hilang begitu saja, tetapi ada follow up berupa laporan perkembangan usaha dari para pelaku usaha, sehingga usaha yang digeluti berjalan secara berkesinambungan.
“Perlu ada laporan supaya kami mengetahui perkembangannya, sehingga apabila ada kendala kami bisa lakukan evaluasi apa penyebabnya, untuk kemudian mencari solusi. Apakah karena faktor kualitas atau pendanaan dan lain sebagainya,” ungkapnya mantan guru SMA Negeri I Kaimana ini. |Isabela Wisang
