Sprinter Papua Dilatih Khusus Saingi Zohri

0
Pelari-pelari asal 29 kabupaten/kota di Papua saat berlaga di Kejurda Atletik di Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, tahun lalu.

KLIKPAPUA.COM, JAYAPURA– Muhammad Zohri hingga kini masih menjadi pelari tercepat di Indonesia. Meski bertabur prestasi dan medali, atlet asal Nusa Tenggara Barat itu dipastikan takkan mudah merebut medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.

Pasalnya, saat ini sprinter-sprinter asal Papua sedang dilatih khusus dan dipersiapkan untuk menyaingi Zohri di PON tahun 2020 nanti.

Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (Pengprov PASI) Papua, Ir. Michael Kambuaya,MT mengatakan pihaknya telah mengantongi sejumlah atlet yang berpotensi di nomor lari. Mereka sedang menjalani pemusatan latihan dan dalam waktu dua hingga tiga bulan kedepan latihan mereka akan digenjot untuk memaksimalkan catatan waktunya.

“Untuk nomor lari potensi kita sudah ada dan cukup bagus. Nanti dua sampai tiga bulan kedepan baru kita dapat melihat hasil latihannya,” ungkap Kambuaya di kantor KONI Papua Kompleks Gedung Olahraga (GOR) Cenderawasih Jayapura, Senin (27/5/2019).

Atletik merupakan Cabang Olahraga (Cabor) terukur dan selama ini memberikan sumbangan medali emas bagi kontingen Papua di ajang 4 tahunan tersebut.  Pada PON XIX di Bandung Jawa Barat, atlet lempar lembing Papua, Agustinus Mahuze dan Agustinus Abadi Ndiken berhasil menyabet medali emas dan medali perak.

“Dalam waktu satu atau dua bulan kedepan kita sudah bisa prediksi dengan potensi yang ada, bisa kita lihat berapa yang akan bisa menyumbangkan medali untuk PON 2020,” akunya.

Menurut Kambuaya, selain menggenjot prestasi di nomor lari, PASI Papua juga menyiapkan strategi khusus untuk merebut medali emas di nomor-nomor lompat dan dan lempar.

Dia optimis pada PON XX, Cabor Atletik dapat kembali menyumbangkan medali bagi Papua. Kambuaya memastikan medali emas di nomor lembing putra.

“Untuk nomor lempar lembing, kita punya atlet yang bagus dengan postur yang baik. Pasti medali emas bisa kita raih. Untuk lempar lembing tidak ada masalah. Sekarang kita genjot nomor lempar lembing putri  supaya meraih emas juga,”katanya.

Menjawab pers terkait rencana pemusatan latihan atau Training Center (TC) dan try out ke luar Papua, Michael Kambuaya mengatakan sebanyak 40 atlit dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Merauke sudah menjalani TC sejak 16 Mei 2019.  Mereka akan mengikuti try out setelah latihan 3 bulan kedepan. Pra PON menjadi salah satu ivent yang akan diikuti untuk ajang uji coba.

Kambuaya mengaku saat ini atletnya berada dalam performa terbaik karena mendapat support dari KONI Papua. “Kita melihat sudah ada peningkatan dari para atlet itu sendiri. Makan, minum dan tidur (akomodasi) sangat baik sehingga kami pastikan akan ada perubahan dan peningkatan prestasi.”

KONI Papua saat ini mendatangkan mantan Direktur Operasional Satlak Prima KONI, Paulus Pesurnay sebagai konsultan kontingen Papua. Pria kelahiran 1941 itu diharapkan dapat menggenjot prestasi Papua dengan strategi dan ilmu yang sudah dimiliknya semenjak melatih atlet-atlet nasional Indonesia menghadapi iven atletik di kancah internasional.

Editor: Hans Bisay

 

 


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.