Deklarasi STBM, Wabup Bintuni : Stop BAB Sembarangan

0
Wakil Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop mempraktekkan cara cuci tangan yang benar pada kegiatan Deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kampung Horna, Distrik Dataran Beimes, Bintuni, Minggu (3/11/2019).(Foto: Arif/klikpapua.com)

BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Wakil Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop membuka kegiatan Deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kampung Horna, Distrik Dataran Beimes, Bintuni Minggu (3/11/2019).

Dalam sambutanya Matret Kokop mengatakan kegiatan ini merupakan program Dinas Kesehatan Teluk Bintuni yang sangat banyak memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Pada hari ini (Minggu, red) kita menyaksikan bersama deklarasi sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) pada pilar pertama yaitu stop buang air besar sembarangan (Stop BABS ),” kata Wabup.

Dikatakan dalam penyelenggaraan pembangunan kampung, diharapkan dapat mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan. Salah satu wujud nyatanya berupa penyiapan kampung stop buang air besar sembarangan.

“Perilaku buang air besar sembarangan dan tidak cuci tangan pakai sabun dapat mempengaruhi kejadian penyakit menular diantaranya penyakit diare, kecacingan, thypoid dan lain lain, dengan stop buang air besar sembarangan dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun dapat memutuskan mata rantai penularan penyakit,” pesannya.

Untuk dapat mewujudkan Kabupaten Teluk Bintuni manjadi daerah yang sehat, Wabup Matret Kokop menekankan agar pola hidup sehat harus diawali dari semua kampung dan menerapkan lima pilar STBM. Di antaranya stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun,  pengelolaan air minuman dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga, dan pengamanan limbah cair rumah tangga.

Matret berharap kegiatan ini nantinya dapat manjadi contoh kepada masyarakat luas. Bahwa kampungnya sudah stop buang air besar sembarangan.

“Mari biasakan melakukan cuci tangan pakai sabun setelah dari jamban, setelah membersihkan anak dari buang air besar, sebelum menghidangkan makanan, sebelum makan dan setelah memegang hewan atau benda kotor. Sehingga diharapkan bisa mendorong atau memicu masyarakat kampung lainya agar bisa termotivasi untuk melakukan perubahan perilaku sehat yaitu salah satunya perilaku tidak buang air besar sembarangan,” ujarnya.

Lebih lanjut Matret Kokop menambahkan kesehatan masyarakat sangat berkaitan erat dengan perilaku dan lingkungan. Perilaku sangat berperan penting dalam menentukan derajat kesehatan, penyakit dengan kategori Penyakit Tidak Menular (PTM).

“Sebenarnya bisa mencegah dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat, di samping itu lingkungan juga memilki pengaruh besar terhadap kesehatan, dengan diikuti perilaku kehidupan bersih dan sehat, kesadaran akan lingkungan akan ikut dengan sendirinya,” katanya lagi.

Perlu kita ketahui bahwa di era globalisasi sekarang ini, penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, kencing manis, diabetes dan lain sebagainya banyak menyebabkan kematian. serta menyebabkan kesakitan terbesar tanpa memandang usia.

Hal ini di dorong oleh perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung tidak aktif secara fisik, seperti kurang berolahraga, banyak menghabiskan waktu menonton televisi, rendahnya mengkonsumsi sayur dan buah, terlalu sering memakan makanan siap saji, tinggi gula, garam dan lain sebagainya.

“Untuk itu mari kita mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) yang akan menjadi panduan bagi lintas sektor terkait dalam berpartisipasi aktif mendorong masyarakat untuk berprilaku hidup sehat, saya harap gerakan ini bisa membudaya pada seluruh masyarakat, maka kita harus bersama- sama bergerak melakukan suatu gerakan untuk hidup sehat, saya menyambut baik penyelenggaraan deklarasi STBM pada pilar 1 stop buang air besar sembarangan dan germas ini, mari kita bersama sama mensukseskan kegiatan ini, untuk mewujudkan teluk Bintuni yang sehat,” pungkasnya. (at)

 

 


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.