Tangguh LNG Tetap Komitmen Pekerjakan Pekerja Lokal, Berikut Penjelasan bp Indonesia

0
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Head of Communications and Advocacy bp Indonesia Desy Unidjaja, mengatakan, Tangguh LNG tetap komitmen memperkerjakan pekerja lokal baik untuk Proyek Konstruksi Train 3 maupun kegiatan operasional lainnya.
Saat ini terdapat lebih dari 500 pekerja asal Teluk Bintuni tengah bekerja di bagian produksi lapangan Tangguh LNG, serta lebih dari 900 pekerja di area konstruksi. “Perekrutan tenaga lokal akan dilakukan selama kebutuhannya dan keahlian yang diperlukan dapat dipenuhi oleh pekerja lokal,” kata Desy Unidjaja dalam rilis kepada klikpapua.com, Senin (14/2/2022) malam.
Dijelaskan, bahwa pengakhiran masa kerja yang dilakukan dilaksanakan sesuai kontrak kerja dan peraturan yang berlaku. Pengakhiran kontrak kerja para pekerja dilakukan setelah kontrak habis dan pekerjaan telah selesai.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hanya diberlakukan kepada pekerja yang melakukan pelanggaran berat. “Kami juga memastikan bahwa para kontraktor kami telah menyelesaikan kewajiban dan memastikan para pekerja mendapatkan hak sesuai dengan kontrak kerja,” ujar Desy .
Dengan semakin dekatnya penyelesaian proyek Tangguh Train 3, lanjut Desy, maka kebutuhan akan pekerja konstruksi juga secara langsung akan berkurang. “Saat ini, tahapan pekerjaan Train 3 telah memasuki tahapan commissioning, yang terdiri dari pekerjaan-pekerjaan teknikal seperti pengetesan tekanan gas, pengetesan alur gas, dan lainnya,” jelas Desy.
Meskipun saat ini sedang berlangsung kegiatan perawatan kilang yang sedang berjalan, para pekerja yang dibutuhkan harus memiliki keahlian yang dibutuhkan . “Namun tetap dilakukan beberapa perekrutan untuk beberapa pekerjaan tertentu sesuai kriteria yang dibutuhkan,” ungkap Desy.
Selain itu, situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung tetap ada pembatasan jumlah pekerja yang ada di dalam lapangan Tangguh. Ini untuk meminimalisir potensi penyebaran virus. “bp telah menjelaskan hal ini kepada pihak Dinas Tenaga Kerja Teluk Bintuni pada Januari lalu dan berharap kondisi ini dapat dipahami oleh semua pihak,” tuntas Desy.(rls/bm)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.